Written by Administrator
|
Wednesday, 04 February 2015 15:09 |
INDRALAYA - Terkait pemberitaan dua dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir yang tak pernah masuk kerja melayani pasien, mengundang rasa prihatin mendalam bagi kalangan dewan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Seperti diutarakan Sekretaris Komisi IV DPRD Ogan Ilir, Muhammad Iqbal. Dia menilai sikap dr Azmi dan dr Desi sangat tak patut dicontoh.
"Ini bisa merusak citra rumah sakit dan melanggar sumpah dan janji dokter,’’ ujarnya. Kemudian bupati juga sedang gencar-gencarnya mensosialiasikan keberadaan gedung RSUD yang megah dan didukung fasilitas lengkap. ‘’Gaji mereka sudah besar Rp15 juta perbulan. Kok bisa-bisanya malas menjalankan tugas," tuturnya.
Pihaknya melakukan pemanggilan kepada Direktur RSUD Ogan Ilir, untuk mempertanyakan apa sebab kedua dokter ini tak masuk. "Nanti kita tanya sedetil mungkin. Kalau mereka berdua tak betah, kita usul bupati untuk diganti," imbuhnya.
Sementara, Ketua IDI Ogan Ilir, dr Siska Susanti menyayangkan, jika benar sampai melalaikan tugas setahun terakhir. "Sebetulnya harus ada ketegasan. Namun IDI hanya bisa memberikan pembinaan dan mencari tau kenapa jarang beraktivitas," ujar Siska. (din)
|