Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memastikan proyek revitalisasi Pasar Cinde akan tetap berjalan, meskipun proyek pembangunan rel kereta api jalur tunggal atau monorel mengalami kendala. Demikian ditegaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel, Permana, kepada wartawan koran ini, Minggu (8/2).
“Memang stasiun monorel akan dibangun di Pasar Cinde nantinya, setelah Pasar Cinde mengalami revitalisasi menjadi 12 lantai,” terang Permana.
Menurut dia, saat ini PT Aldiron sebagai pihak ketiga sudah berminat untuk bekerjasama membangun Pasar Cinde lewat pola Bangun, Guna dan Serah atau Built Operate Transfer (BOT). PT Aldiron akan menjadikan Pasar Cinde menjadi pasar tradisional percontohan.
“Untuk detail bangunannya di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK) dan pola kerjasama di BPKAD Sumsel,” kata pria berkumis tebal ini.
Pemprov Sumsel juga memastikan renovasi Pasar Cinde menjadi stasiun monorel, gerai toko modern dan hotel tidak akan mengubah fungsi awalnya yang berupa pasar tradisional dan Cagar Budaya.
Untuk diketahui, ketidakjelasan rencana pembangunan monorel terlihat ketika proyek tersebut mulai memasuki tender pada 27 Januari 2015 lalu. Namun dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Sumsel, lelang proyek monorel sama sekali tak muncul. Terindikasi proyek tersebut molor.
Pembangunan proyek monorel yang dibagi dalam dua koridor itu diprediksi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Apalagi sebelumnya, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, pernah mengatakan jika semua proyek pembangunan yang kurang dari dua tahun akan ditunda karena tak ingin menganggu test event Asian Games pada Juni 2017.
Namun, hal itu sempat dibantah Alex. Menurutnya tak ada pembatalan monorel, melainkan dirinya akan membuat pengerjaan proyek secara bertahap. Pemprov Sumsel berencana membagi pembangunan monorel dalam dua koridor.
Dalam koridor I, kereta akan melintasi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II-Jalan Kolonel H Burlian-Jalan Demang Lebar Daun-Jalan Angkatan 45-Jalan Kapten A Rivai-Jalan Jenderal Sudirman dan Masjid Agung. Untuk koridor II, kereta mulai dari Masjid Agung-Jakabaring Sport City. Akan ada 24 stasiun yang rencananya dibangun sepanjang Koridor I atau Koridor II.(ety)