Dampak Proyek Waterpam
LAHAT – Keberadaan proyek pembangunan waterpam, dengan membendung aliran Sungai Lematang di Desa Muarasiban, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat, menuai kritik. Sebab, bendungan ini menghambat air sungai. Akibatnya, kawasan sekitar tempat itu terendam banjir. Kolam ikan warga meluap dan warung manisan tenggelam. Kerugian paling parah dirasakan pemilik kolam ikan sekitar tempat itu. Genangan air menyebabkan kolam meluap, ikan banyak terbawa air. Sehingga warga akan menuntut perusahaan yang membangun bendungan tersebut. "Ikan dalam kolam kami lepas. Bendungan itu meluap. Airnya masuk kolam kami," ujar Iskandar, pemilik kolam. Kerugian juga dialami Yayan, tiga kolam milik keluarganya terendam air sungai yang meluap. Sehingga ikan di kolam banyak hilang. "Tiga kolam keluarga kami terendam," ujarnya. Kerugian juga dialami Yeyen, pemilik warung manisan. Dia mengaku rugi karena air merendam bangunan warung yang mengakibatkan banyak barang hilang terbawa air, bahkan lemari es rusak dan beberapa ekor ayam ternaknya mati. "Kami mau minta ganti rugi barang yang rusak dan hilang," tegasnya. Kepala Pengembangan Potensi Sumberdaya dan Lingkungan (LP3SL) Kabupaten Lahat, Endang Sudarto mengungkapkan, kegiatan membendung sungai tak dapat dilakukan asal-asalan. Apalagi fakta dilapangan, tinggi bendungan sama dengan permukaan tanah sekitar kawasan itu. Lebar sungai sekitar 160 meter, bendungan yang dibangun mencapai 100 meter lebih. Artinya, sisa aliran yang tersedia sekitar 50 meter. ‘’Saat debit air meningkat, air tertahan bendungan, air yang masuk tak sebanding, akibatnya menggenangi pemukiman," ungkapnya.
Dia menguraikan, jika dalam waktu satu jam air di ulu Sungai Lematang naik setinggi 3 meter. Maka debit air sekitar 40 juta liter sampai dengan 50 juta liter per jam. Terpisah, Wakil Bupati Lahat Marwan Mansyur SH MM mengatakan, status pembangunan bendungan merupakan hibah Pemprov Sumsel. Pemkab Lahat hanya menerima aset dari proyek tersebut. Atas keluhan warga, akan melakukan penelitian terhadap dampak pembangunan tersebut. Termasuk berapa besar kerugian dan dampak lingkungan yang ditimbulkan. "Kami akan menurunkan tim guna mengkaji dampak lingkungan yang ditimbulkan," pungkasnya. (rif)
|