Banyuasin - Peresmian CPNS K2 di Kabupaten Banyuasin dijadwalkan, Rabu (11/2), akan dibarengkan dengan formasi jalur khusus sebanyak 7 formasi dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Hal ini membuat sejumlah tenaga honorer gagal diangkat CPNS K2 mempertanyakan peresmian tersebut. Diduga pengangkatan ke-7 dokter PTT itu diduga siluman.

"Awalnya, BKD hanya meresmikan honorer K2 yang mempunyai NIP saja. Nyatanya, ada 7 dokter PTT ikut dilantik," ujar tenaga Honorer K2 yang engan disebutkan namanya.

Dirinya mempertanyakan, proses pengangkatan CPNS tersebut? Terkait kapan mereka direkrut menjadi tenaga honorer di Banyuasin. Padahal, selama ini tak ada pengumuman tes ataupun sejenisnya. ‘’Tiba-tiba sudah ada yang lolos menjadi CPNS berikut NIP-nya,’’ ujarnya.

Hal itu, disesalkan para honorer. BKD Banyuasin bukan memperjuangkan nasib mereka. Buktinya, nasib 10 honorer K2 yang lolos tapi tak dapat NIK, kondisinya masih mengantung.

Sementara, BKD Banyuasin telah menyebarkan undangan bakal meresmikan sebanyak 443 orang dari formasi honorer K2 berjumlah 439 orang dan formasi jalur khusus tenaga dokter PTT ada 7 orang.

"Saya jelaskan, 7 dokter PTT ini berdasarkan PP 56 tentang formasi jalur khusus tenaga dokter PTT. Perekrutannya, melalui Dinas Kesehatan Banyuasin. Kami hanya mengusulkan ke BKN," ujarnya.

Sebelumnya, BKD Banyuasin telah mengumumkan 574 honorer K2 yang lolos memenuhi syarat diajukan Nomor Induk Pegawai. Tapi pertengahan jalan ternyata ada 23 orang yang mendapat sangahan atau komplin masyarakat. Sementara, 3 orang tak memenuhi syarat, 1 meninggal dunia, dan 4 orang yang masih menunggu proses di BKN.

"Saya tegaskan 10 orang tenaga honorer tersebut tak bisa mengikuti peresmian karena NIP-nya tak ada," bebernya.

Adapun honorer K2 yang lolos tapi tak ikut diresmikan itu, Puji Astuti SDN 8 Muara Padang, Maya Sartika SDN 13 Tanjung Lago, Elli Herlina SMP N 1 Banyuasin III, Aprilyana SDN 7 Sembawa. Serta Entin Kartini SMK N 1 Suak Tapeh, Suzi. Nirwana SMP N 1 Banyuasin II dan Edi Agusneli SD Banyuasin II. (far)