PALEMBANG - Kondisi kota Palembang yang kerap diguyur hujan, ternyata menjadi perhatian Sriwijaya FC. Khususnya mengenai cedera, yang sangat mudah menghantam skuad tim Laskar Wong Kito. Cuaca panas dan tiba-tiba langsung hujan deras, menurut dokter tim Sriwijaya FC, dr Viktor Adrianto, membuat para pemain rentan cedera.
”Cuaca tidak menentu membuat para pemain rawan cedera. Akibat panas dan tiba-tiba hujan, reaksi otot sangat mudah terkena hamstring,” jelas dr Viktor. Viktor mencatat ada enam pemain yang dirawat lantaran cedera. Pemain-pemain itu, Jeki Arisandi, Abdoulaye Maiga, Manda Cingi, Rishadi Fauzi dan Morimakan Koita. Sedangkan satu lagi, Faturahman dalam proses penyembuhan. “Morimakan Koita dan Manda Cingi cedera saat menghadapi ujicoba lawan PS Pusri. Lalu Jeki Arisandi, Maiga dan Rishadi mereka cedera karena latihan. Itu tadi penyebabnya karena faktor cuaca, otot mereka jadi agak lemah,” ungkapnya. Persoalan tersebut, membuat Viktor harus memberikan jadwal tambahan kepada jajaran pelatih. Ia menyampaikan, agar pemain lebih banyak melakukan peregangan otot sebelum latihan dan laga uji coba. “Saya juga memberikan himbauan kepada pemain agar tidur teratur dan tidak begadang. Agar kondisi mereka selalu fit dan sehat,” lanjutnya. Selain itu Viktor juga memberikan asupan vitamin C dosis tinggi untuk menjaga kondisi stamina skuat Laskar Wong Kito. Antisipasi tersebut dilakukan untuk mengatasi dekatnya jarak kompetisi Indonesia Super League (ISL). Soalnya 23 Februari nanti menghadapi Perseru Serui di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring pukul 15.30 WIB. “Persoalan cedera harus diselesaikan karena kompetisi sudah dekat. Selain itu, kita antisipasi pemain lain agar tidak cedera serupa,” jelasnya. Sementara sekretaris tim Sriwijaya FC Achmad Haris menyebutkan, cuaca hujan terkadang panas, memang harus dihadapi. Menurutnya tidak mungkin untuk saat ini menghentikan jadwal latihan. “Waktu sudah mepet, latihan harus jalan terus. Uniknya hujan memang sering terjadi sore hari, saat Sriwijaya FC latihan,” imbuhnya. Dirinya yakin, para pemain, tim pelatih, dan dokter tim sudah terbiasa menghadapi situasi ini. “Ini bukan persoalan baru, tentunya sudah ada antisipasinya,” pungkasnya. (kie)
|