Friday, 13 February 2015 15:15 |
PALEMBANG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI Polsri, menolak adanya valentine day. Pasalnya, menurut mereka, perayaan Valentine Day bertentangan dengan akidah islam. “Perayaan Valentine Day tidak sesuai dengan akidah Islam. Karena banyak yang sudah melenceng sehingga merusak moralitas dan kehormatan diri kaum wanita,”
kata Asri, salah seorang peserta aksi, di Bundaran Air Mancur ini. Dia menambahkan, berdasarkan dari lembaga-lembaga survey dan penelitian di Thailand, bahwa pada hari Valentine banyak gadis-gadis belia usia belasan tahun di negeri itu yang menganggap Valentine Day merupakan momentum yang tepat untuk melepaskan keperawanan kepada kekasihnya. “Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan lembaga survey Assumtion University, pada 1.578 responden gadis belasan tahun, ada pengakuan seperti itu. Survei lain juga dilakukan Thai University terhadap 1.222 gadis belasan tahun. Ternyata 11 persen dari mereka berniat melakukan tindakan asusila di hari tersebut,” ungkapnya. Dia menambahkan, tidak hanya di Thailand di negara lain, juga banyak yang menimbulkan dampak buruk bagi generasi muda. “Karena itu, semua orang tua kami harapkan untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak melakukan tindakan yang melanggar agama,” tukasnya. (vot)
|