PALEMBANG - Pemerintah pusat berencana akan menambah 35.000 megawatt (MW) energi listrik baru hingga 2015 nanti. Hal ini membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus bekerja keras dalam membangun pembangkit listrik baru. Manager Unit Pembangunan Kelistrikan Jaringan Sumatera (UPK-JS) Unit Induk Pembangunan III PT PLN, Teddy Finzar mengungkapkan, Sumsel sebagai pemilik 44 persen stok batubara nasional mendapatkan posisi strategis dalam membangun sumber energi listrik baru untuk memenuhi energi nasional. "Independent Power Producer (IPP) akan membangun 10 PLTU dengan kapasitas 6.000 MW. PLTU yang akan dibangun merupakan PLTU mulut tambang Sumsel 1 berkapasitas 600 MW, Sumsel 6 berkapasitas 600 MW, Sumsel 8, 9, dan 10 berkapasitas 3.000 MW yang berada di Muara Enim," paparnya kepada wartawan di Kantor Pemprov Sumsel, Jumat (13/2). Kemudian, untuk Sumsel 5 berkapasitas 2x150 MW, serta Sumsel 7 berkapasitas 2x150 MW di Sungai Lilin. Dan sisanya pembangkit-pembangkit yang pembangunannya sudah berjalan. Seperti, 2x110 MW PLTU Banjar Sari, 2x110 PLTU Sungai Belimbing, PLTU Keban Agung dengan kapasitas 2x120 MW. Dengan membangun sumber energi listrik sebanyak 6000 MW ini, kata Teddy, selain dapat memenuhi kebutuhan energi daerahnya sendiri, Sumsel pun membantu daerah lain disekitarnya dan juga memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa. "Untuk tujuh rencana pembangunan PLTU, kini masih dalam proses perencanaan dan penunjukan IPP. Sebagaimana Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 3 Tahun 2015, perusahaan tambang yang telah memiliki izin IPP bisa mengajukan ekspansi untuk membangun PLTU mulut tambang tanpa tender terlebih dahulu," lanjutnya. Sementara untuk PT PLN dapat menunjuk siapapun yang terlebih dahulu mengajukan aplikasi ekspansi tersebut. Target pengoperasian atau Commercial Operation Date (COD) 10 PLTU Mulut Tambang ini pun bermacam-macam, tergantung dari progres pembangunan IPP masing-masing. COD PLTU Sumsel 1 ditargetkan pada tahun 2017, Sumsel 6, 8, 9, 10 pada 2018. Yang tercepat direncanakan mulai beroperasi adalah PLTU Sumsel 7 yang mulai beroperasi pada September 2015, Sumsel 5 pada November 2015. "Selain PLTU, PT PLN pun membangun Interbus Transformer (IBT) atau biasa disebut sebagai gardu induk listrik di beberapa titik. Yakni, IBT di Sungai Lilin, Betung, Muaraenim, Lahat. Lubuk Linggau, dan L. Balai yang bertegangan 275/150 kiloVolt (kV)," tutupnya. Sementara itu, Direktur PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, pihaknya butuh bantuan pemerintah dalam tahap persiapan pembangunan ini. "Pihak swasta atau IPP-nya nanti hanya membangun pembangkitnya saja. Masalah pembebasan lahan dan perizinan tetap kita yang mengurus. Untuk itulah konsistensi pemerintah dalam program ini sangat diperlukan," sambungnya.(ety)
|