Dilarang Bongkar Muat

PAGARALAM - Sekitar 150 buruh bongkar muat dan sopir truk angkut sembako mogok, tak terima dilarang bongkar muat di Pasar Dempo Permai dibawah pukul 08.00 Wib.
 Aksi sopir dan buruh bahkan sempat memblokade kawasan Pasar Dempo Permai dengan memarkir truk barang sepanjang jalan pasar. Akibatnya, pasar macet dan arus kendaraan tersendat.
 Sopir menolak batas waktu yang berikan untuk bongkar muat barang sampai pukul 06.00 WIB. Mengingat pada jam dimaksud truk angkut barang untuk toko baru tiba atau masuk Kota Pagaralam.
 Selain itu, pengunjuk rasa meminta Satlantas membebaskan dua truk yang ditindak langsung alias tilang beserta barang muatannya pada hari sebelumya. 
 Koordinator buruh dan sopir, Syafarudin mengatakan, keberatan jika bongkar muat barang dibatasi.
 "Soalnya saat itu truk baru masuk pasar dari Palembang. Kita juga belum ada terminal bongkar muat maka kami lakukan di pasar," terangya.
 Ia mengatakan, bisa saja bongkar muat dilakukan sebelum pagi ataupun malam hari. Namun masalahnya sebelum pukul 6.00 WIB toko masih tutup.
 "Saat ini, terminal khusus truk bongkar muat barang belum ada," ujarnya.
 menurut sopir, tak ada alasan petugas menilang dan menahan truk. "Kalau tak ada jalan keluar, kami akan demo ke dewan dan mogok tentu akan memicu kenaikan harga kebutuhan karena terjadi kelangkaan," ujarnya.
Ditambahkan, ketua buruh Hendro mengatakan, kalaupun truk pengangkut barang dilarang beroperasi hanya dibatasi sampai pukul 06.00, maka banyak buruh bongkar terancam kehilangan pekerjaan.
"Kita bekerja tergantung ada atau tidaknya truk pengangkut barang yang masuk ke pasar," ujarnya.
Sementara, Kapolres Kota Pagaralam AKBP Saut P Sinaga melalui, Kasat Lantas Polres Pagaralam AKP Aldino didampingi Kapolsek Pagaralam Utara, AKP Mursal Mahdi SH mengatakan, untuk sementara mengalah dan memberikan kebijakan boleh bungkar muat agar suasana kondusif.
"Sebenarnya, kebijakan tersebut tugas Dinas Perhubungan dan Infokom setempat. Sementara kami hanya melakukan tugas agar kelancaran lalu lintas lancar," ujarnya.
 Ditanya tindakan langsung tilang, memang benar, karena ada pelanggaran lalu lintas sehingga ditindak tegas.
"Namun demikian, supir yang membawa truk tak memiliki surat kelengkapan dan mereka supir serep, karena itulah kita tilang," ujarnya.
Setelah pertemuan antara perwakilan supir dan buruh, maka dikeluarkan kebijakan memberikan kelonggaran setiap tru melakukan bongkar muat barang diberi waktu sampai pukul 08.00 WIB. (ald)