Kayuagung – Ribuan nelayan dari 4 desa di Kecamatan Cengal OKI, sejak sebulan terakhir enggan melaut. Soalnya, debit air laut surut sehingga ikan berkurang. Tokoh Masyarakat Cengal, H Komala mengatakan, saat ini nelayan enggan melaut, karena setiap melaut mereka pasti merugi.
Saat ini air laut mulai surut, ikan banyak pindah ke air lebih dalam. Sementara nelayan hanya menggunakan kapal kecil dan mampu berlayar sejauh 2 Km ke tengah laut. ‘’Sementara kalau nelayan memaksa ke tengah laut, ombaknya tinggi," ujarnya.
Lanjut Komala, memang mata pencaharian warga hanya nelayan, kalau air surut mayoritas nelayan enggan melaut.
"Kalau memaksa melaut, tak dapat ikan. Sehingga merugi BBM, meski harga BBM normal," tambahnya.
Diakuinya, saat awal tahun seperti sekarang air laut mulai surut, diperkirakan Maret atau April debit air sudah normal. Sehingga ikan
kembali lagi ke pinggir laut.
"Padahal nelayan berharap BBM normal. Mmereka bisa melaut, ternyata harga BBM, turun populasi ikan berkurang," jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kabupaten OKI, Hasanudin mengatakan, tak semua nelayan tak melaut. Tetapi masih ada yang melaut meski tidak semuanya.
"Memang ini sudah terjadi setiap tahun, debit air laut surut, tetapi tidak lama lagi kembali normal," ungkapnya. (jem)
|