Palembang - Sebagai bentuk kepedulian terhadap warganya yang mengalami kesulitan, kemarin (27/2), Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Biro Kesejahteraan Rakyat, menyerahkan santunan kepada Nurul Aisyah (2), penderita kanker mata stadium III yang telah meninggal dunia. Penyerahan dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kabiro Kesra) Setda Sumsel, Ahmad Nasuhi, kepada Andi Putra yang merupakan ayah kandung penderita kanker. Adapun bantuan yang diberikan sebesar Rp 10 juta untuk membayar pengobatan Aisyah selama menjalani perawatan. Ahmad Nasuhi mengatakan, sebelumnya pihaknya mendapatkan surat permohonan dari pihak keluarga (almh) Nurul Aisyah (2). Pihaknya prihatin dengan kondisi dari orang tua si anak yang berasal dari keluarga tidak mampu. Hal itu, berdasarkan dari data yang diserahkan dalam permohonan bantuan tersebut. “Pihak keluarga yang berasal dari keluarga tidak mampu mengaku sudah tidak mampu lagi untuk membiayai biaya pengobatan sebesar Rp 9 juta, dan biaya pemulangan jenazah Rp 2 juta. Untuk itu, meminta bantuan kepada Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin,” ungkap Ahmad Nasuhi kepada wartawan koran ini. Adapun berkas dalam surat permohonan yang ditujukan kepada Gubernur Sumsel ini mulai dari sertifikat medis penyebab kematian, surat keterangan keluarga tidak mampu dari Kepala Desa, surat keterangan dari RSCM, surat rujukan dari Dinkes Sumsel, surat rujukan peserta Jamsoskes Sumsel Semesta, resume medik, surat keterangan tidak dijamin oleh Jamkesmas dan asuransi lainnya, dan Kartu Keluarga (KK). “Kami memberikan bantuan sebesar Rp 10 juta untuk biaya pengobatan dan seluruh keperluan perawatan yang telah dijalani,” tegasnya. Sementara itu, Indra Putra selaku orang tua dari Nurul Aisyah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan dukungan yang diberikan oleh Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin. “Kami hanya seorang buruh penyadap karet. Anak kami, Nurul Aisyah selama setahun sudah berobat di RSCM Jakarta dan selama setahun itu juga sudah menjalani operasi sebanyak empat kali. Penyakit retinolastoma atau kanker mata, namun apa daya sang pencipta berkehendak lain. Anak kami telah meninggal dunia pada 25 Desember 2014 lalu,” terang Indra.(ety)
|