PENDOPO – Begitu malang nasib Ngatimun (50), warga asli Lampung, yang tinggal di Desa Lubuk Tampui, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten PALI. Sebab, Ngatimun tewas bersimbah darah, setelah dibunuh tetangganya sendiri atau tersangka Rasyid (35), dengan sajam jenis golok. Pelaku yang mengidap sakit jiwa, dan pernah dirawat
di RS Ernaldi Bahar alias Rumah Sakit Jiwa (RSJ) ini, akhirnya nekat bunuh diri dengan minum racun rumput jenis Sun-up. Kejadian menghebohkan itu, Sabtu (28/02), pukul 09.30 WIB, di tepian paye (Sungai Kecil,red), di Desa Lubuk Tampui. Pagi itu, korban sedang mencuci pakaian di atas papan di TKP. Kemudian datang tersangka menghampiri. Begitu dekat, tanpa basa-basi, tersangka yang diduga penyakitnya kumat ini, langsung menganiaya korban dengan golok. Korban tewas dengan luka robek di ketiak hingga atas perut, betis kiri, dan belakang telinga kiri. Setelah membunuh korban, Rasyid kembali ke rumahnya. Namun bukannya menyerahkan diri, malah dirinya meminum racun rumput. Setelah itu, ia kembali ke hutan, untuk melarikan diri. Akan tetapi, racun rumput tersebut cepat bereaksi, hingga dirinya tak bisa melanjutkan langkah kakinya dengan mulut berbusa. Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto SIk, melalui Kapolsek Penukal Utara AKP Sibero, pihaknya telah melakukan pengejaran terhadap pelaku Rasyid, sebelum ditemukan sekarat dalam keadaan mulut berbusa, usai meminum racun rumput. "Setelah melakukan olah TKP, kita langsung melakukan pengejaran terhadap pelakunya yang diketahui berlari ke hutan. Ternyata saat kita telusuri, pelaku sudah terlentang di tanah dengan mulut berbusa. Namun, ketika dibawa ke RSUD Sekayu, nyawa tersangka tak terselamatkan," jelasnya. Sementara Kadus I Desa Lubuk Tampui, Salehgar mengatakan, pelaku Rasyid dikenal pendiam, dan jarang bergaul dengan masyarakat, semenjak keluar dari RS Ernaldi Bahar. Sedangkan korban Ngatimun merupakan warga datangan dari Provinsi Lampung. "Korban diketahui sebagai warga pendatang dari Provinsi Lampung, dan telah menetap di Desa Lubuk Tampui. Kalau pelaku memang dikenal warga mengalami gangguan kejiwaannya, dan pernah dirawat sebulan di RSJ Kota Palembang," terangnya. (ebi/jpnn) |