JAKARTA - Rapat pembahasan persiapan Asian Games 2018 yang digelar Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Selasa (3/3), di Ruang Rapat KOI Gedung FX Sudirman berlangsung tegang. Pasalnya, tim dari Sumatera Selatan (Sumsel) yang merupakan salah satu daerah tuan rumah penyelanggara Asian Games, memutuskan walk out dari acara rapat yang
dipimpin oleh Komisi Olympic Solidarity KOI, Anthony Sunaryo. Dalam agenda rapat yang seharusnya dipimpin langsung Ketua Umum, Rita Subowo ini, membahas sejumlah persiapan mengenai pelaksanaan Asian Games di Indonesia. Diantaranya, pembahasan kepanitiaan, pembahasan venue pertandingan serta hasil rapat koordinasi dengan pihak Olimpyc Council of Asia (OCA), 27 Januari lalu. Rapat tersebut dihadiri perwakilan daerah penyelenggara Asian Games, termasuk Sumsel. Namun saat rapat berlangsung, suasana menjadi tegang saat pihak KOI memaparkan lokasi pertandingan masing-masing cabor yang menurut mereka merupakan rekomendasi dari pihak OCA. “Kami selama ini tidak pernah dilibatkan dalam proses penetapan lokasi pertandingan, apakah itu di Jakarta atau di Palembang. Kami tetap mengacu pada ketentuan yang telah disepakati antara pihak OCA, KOI, DKI Jakarta dan Sumsel sebelumnya. Jadi, pihak KOI sudah seharusnya berlaku sebagai massenger antara pihak OCA dan host city dalam hal ini Jakarta dan Sumsel,” ujar Ahmad Najib selaku Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel. Ditegaskan lagi oleh Najib, seharusnya pihak KOI lebih bijak dalam penetapan pembagian cabor di masing-masing daerah sesuai dengan kesiapan dan kemampuan. Jangan sampai, lokasi pertandingan cabor-cabor yang telah direkomendasikan ke pihak OCA tidak bisa disanggupi oleh daerah penyelenggara. “Dalam penandatanganan penetapan tuan rumah penyelenggara sudah jelas bahwa host city adalah Sumsel dan DKI Jakarta. Jadi, kami tetap mengacu pada ketentuan yang telah disepakati. Jadi penetapan lokasi pertandingan seharusnya berdasarkam usulan dari masing-masing daerah penyelenggara duduk bersama KOI membahas dan menyampaikan sesuai kesiapan dan kesanggupan,” jelas Najib. Ketua Harian KONI Sumsel, Musni Wijaya, juga menegaskan dalam rapat, kalau pihak Sumsel harus mengikuti rapat tersebut hanya mendengarkan pembagian cabor yang sudah ditetapkan oleh KOI, pihaknya memilih walk out. “Kami lebih baik memilih walk out dari rapat, kalau hanya untuk membahas persiapan cabor yang sudah ditetapkan KOI. Ini jelas tidak sesuai dengan ketentuan yang sudah disepakati sebelumnya. Apalagi selama ini kami jelas-jelas tidak pernah dilibatkan dalam penetapan pembagian cabor, silahkan saja anda meneruskan rapat dan kami putuskan keluar dari rapat,” tegas Musni yang juga didampingi Kadispora Sumsel, Ahmad Yusuf Wibowo. Sementara itu, Antony Sunario mengatakan, jika dirinya hanya menampung apa yang disampaikan pihak Sumsel. “Saya tidak bisa memberikan keputusan terkait hal-hal yang disampaikan tersebut, namun semua yang disampaikan akan kami tampung dan disampaikan kepada ketua umum,” ujar Antony yang sempat membujuk pihak Sumsel untuk tetap mengikuti rapat.(ety/rel)
|