PALEMBANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus berjuang untuk menjadikan Tanjung Carat atau Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api Api (KEK TAA) sebagai lokasi pembangunan kilang minyak. Beberapa waktu lalu, Pemprov Sumsel telah melakukan paparan dihadapan Pemerintah Pusat terkait rencana pembangunan kilang minyak tersebut. “Kita sudah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat membangun kilang minyak di TAA. Memang banyak daerah yang menawarkan hal sama kepada pemerintah, namun dari seluruh persyaratan yang diajukan, semuanya telah kita penuhi. Optimislah usulan kita diterima,”
ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel, Ekowati Retnaningsih, kepada wartawan koran ini di Griya Agung, Jumat (6/3). Adapun persyaratan yang diajukan pemerintah pusat, antara lain, kondisi kedalaman perairan dikisaran 30 meter untuk memudahkan distribusi, dan memiliki sumber energi yang banyak serta lahan di lokasi pembangunan kilang tidak bermasalah. Menurut dia, Sumsel berpeluang besar dijadikan lokasi pembangunan kilang minyak, karena Tanjung Carat yang berada di pesisir timur TAA sudah siap dikembangkan oleh PT Pelindo menjadi teminal barang dan pelabuhan samudera. “Tim pusat sedang berunding. Belum lama ini saya sudah kontak mereka, katanya masih rapat teknis. Nanti mereka akan menjawab apa lagi yang harus kita lakukan untuk merealisasikannya. Yang pasti mereka mendukung kesiapan Sumsel,” kata wanita berkerudung ini. Ekowati menilai, kilang minyak mentah merupakan peluang bagus untuk Sumsel. Dimana, kilang minyak berkapasitas 300 barel per hari tersebut bisa menjadi penggerak pembangunan. Apalagi, KEK di TAA memang diproyeksikan Pemprov Sumsel sebagai kawasan ekonomi baru yang terintegrasi dengan berbagai moda transportasi. “Bayangkan jika di Sumsel ada kilang minyak seperti itu. Pasti bisa menggerakkan ekonomi di Sumsel. Gubernur telah mengirim surat ke Presiden tentang rencana ini, dan Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara sudah mengundang Pemprov Sumsel memaparkan kondisinya,” tuturnya. Sebelumnya, Presiden RI, Joko Widodo, memiliki rencana untuk membangun dua kilang pengolahan minyak mentah (refinery). Setelah menentukan Bontang di Kalimantan Timur untuk jadi lokasi, giliran Sumsel mengajukan diri untuk rencana tersebut.(ety)
-----------------------
Keterangan foto: Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Alex Noerdin saat meninjau Pelabuhan TAA beberapa waktu lalu. |