Bertahun-tahun TPI Terbengkalai
KAYUAGUNG – Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Sungai lumpur, Kabupaten OKI, sampai kini masih terbengkalai. Tak ada nelayan memanfaatkan TPI tersebut, lebih banyak memilih transaksi di laut.
Sebenarnya, TPI yang dibangun 2006 tersebut, ada petugas jaga dari Kementrian Perikanan dan Kelautan, hanya aktivitasnya mengurus surat izin operasional kapal nelayan saja. Fungsinya, sebagai tempat pelelangan Ikan bagi nelayan di pantai timur, hingga kini tak berfungsi dengan baik.
Menurut nelayan di pantai timur, H Komala, sampai saat ini TPI tak difungsikan sebagaimana mestinya.
"Padahal TPI itu dibangun dengan dana puluhan miliar dari APBN. Tujuan awalnya, mengumpulkan nelayan agar dapat menjual ikan hasil tangkapanya,’’ ujarnya. Sehingga, nantinya hasil ikan tersebut benar-benar terpantau dan menjadi sumber pendapatan asli daerah. Tapi kenyataanya, nelayan tak menggunakan fasilitas tersebut dan banyak memilih transaksi di laut.
Menurut dia, alasan nelayan bertransaksi dilaut karena, mereka lebih dulu diberi modal oleh kapal-kapal besar dari Jakarta. Sehingga mau tak mau hasil tangkapan di jual kepada kapal besar yang sudah ada di laut.
"Dengan kapal besar itu, nelayan kita bisa barter dengan Bahan bakar minyak (BBM) dan balok es," jelasnya.
Lanjut H Komala, tempat pelelangan ikan itu sekarang hanya dijadikan tempat pacaran muda-mudi sebagai lokasi tongkrongan saja.
"Sehingga terpaksa pengurus TPI memasang pagar dan kawat berduri pada akses menuju lokasi. Kita berharap adanya larangan transaksi ikan di laut, nelayan dapat menjual ikannya di TPI yang sudah tersedia,’’ujarnya lagi. Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan perikanan (DKP) Kabupaten OKI, Hasanudin melalui Kabid Prikanan Tangkap, Tabroni mengakui, jika TPI di Sungai Lumpur sampai saat ini tak bisa difungsikan.
"Memang TPI itu tak dipakai nelayan untuk jual beli ikan hasil tangkapan, karena ada keterbatasan fasilitas," ujar Tabroni.
Dijelaskan Tabroni, ada beberapa hal yang membuat nelayan tak menggunakan TPI, karena lokasinya tidak strategis. Kemudian, fasilitas sebagai tempat pelelangan ikan juga tak ada.
"Tempat pelelangan ikan seharusnya tersedia balok es untuk menyimpan ikan agar tahan lama, tetapi di sana tak ada. Kemudian listrik juga tak ada, ditambah lagi lokasi tak bisa ditempuh dengan jalur darat," jelasnya.
(jem)
|