Banyak Tak Kebagian Kios
Prabumulih - Gara-gara tak mendapatkan tempat untuk berdagang (kios) atau lapak dilokasi relokasi Pasar Tradisional Modern (PTM) I, puluhan pedagang yang biasa berjualan di pasar Inpres Prabumulih, mengancam demo. Menurut pedagang, penyebab mereka melakukan aksi demo karena tidak transparan panitia pembagian tempat relokasi. “Dalam pendataan dan pengundian, panitia tak transparan kepada pedagang,” ujar Wadi, pedagang yang tak kebagian tempat, kepada wartawan. Dijelaskan Wadi, tidak transparan itu dapat dilihat dari banyaknya pedagang mengantongi SK (surat keputusan) izin dagang dipasar ataupun SK sewa tempat, namun tak kebagian lapak (kios) ditempat penampungan sementara selama Pasar Inpres direhab. “Ini ada apa. Coba yang punya SK justru tak kebagian,” cetusnya dengan nada kesal. Terkait itu, pedagang meminta agar panitia relokasi untuk melakukan pendataan dan pengundian ulang. “Kami minta pengundian diulang. Jika tidak, kami akan aksi demonstrasi ke kantor Walikota untuk menuntut apa hak kami,” ungkapnya. Sementara Paisol, pedagang Pasar Inpres berharap, Pemerintah segera turun tangan mengatasi persoalan tersebut. “Kami minta Pemerintah dapat memberikan solusi terbaik. Jangan sampai ada pedagang kecewa lalu melakukan aksi unjuk rasa,” ucapnya. Menanggapi keluhan itu, Kepala UPTD Pasar Inpres Kota Prabumulih, Taufik Hidayah mengatakan, persoalan tersebut telah diatasi. Untuk menampung seluruh pedagang, Pemerintah kembali membangun lapak atau kios baik di dalam maupun dihalaman PTM. Sekda, Asisten I dan Asisten III serta Wakil Ketua DPRD langsung memberikan penjelasan kepada pedagang. ‘’Nantinya akan dilakukan penambahan kios bagi pedagang agar semuanya dapat tertampung,” ujar Taufik. Diberitakan, tahun ini Pemkot Prabumulih akan merehab Pasar Inpres menjadi pasar tradisional modern (PTM) II. Sehingga, Prabumulih akan memiliki 2 PTM kembar dan lokasinya berseberangan. Terkait rencana itu, sejumlah pedagang terpaksa direlokasi ke gedung PTM I yang telah selesai dibangun 2014 lalu. (abu)
|