Written by Administrator
|
Monday, 09 March 2015 16:18 |
Solo - Sriwijaya FC hanya meraih kemenangan tipis 1-0 atas PSBK Blitar dalam sesi ujicoba, Minggu (08/03) malam. Mental pemain, khususnya emosi, menjadi bahan evaluasi utama jajaran pelatih. Pertandingan lawan Blitar didominasi penuh oleh tim Laskar Wong Kito. Sayangnya akibat permainan kasar pemain tuan rumah, sejumlah penggawa Sriwijaya FC terpancing, sehingga beberapa peluang terbuang percuma. Demikian diungkapkan asisten pelatih Sriwijaya FC Hartono Ruslan yang mengakui anak-anak asuhnya masih mudah terpancing emosi. “Yang paling mencolok Ferdinand dan Patrich Wanggai,” ucapnya. Hal ini, dikatakan Hartono harus dievaluasi dan diperbaiki agar tidak terjadi di kompetisi ISL. Menurutnya, tim-tim ISL memang kerap menerapkan permainan kasar untuk merusak konsentrasi pemain lawan. “Organisasi permainan jadi rusak, sehingga kinerja pemain lain yang bagus, terkadang jadi sia-sia,” imbuhnya. Akibat terpancing emosi, Sriwijaya FC hanya mencetak gol menit 49 lewat kaki Morimakan Koita. Tim pelatih sangat menyadarinya, sehingga harus segera diperbaiki. Ditambahkan pelatih yang berlisensi A AFC ini, laga tersebut jajaran pelatih dan mendapatkan pelajaran bearti. Kelabilan emosi pemain harus dibenahinya, agar tidak memengaruhi performa tim. “Ada pelajaran yang berharganya. Supaya jadi pengalaman pemain,” ulasnya. Dilanjutkannya tim tengah melakukan lawatan uji coba selanjutnya ke Jawa Tengah untuk menghadapi Persis Solo pada tanggal 12 Maret 2015. Dua pemain yang absen Titus ‘Tibo’ Bonai dan Goran Ljubojevic dalam perjalanan menyusul tim ke Solo. “Mudah-mudahan Tibo dan Goran bisa ikut bermain,” timpal Hartono. Mantan asisten Kas Hartadi ini menyatakan, kehadiran Tibo dan Goran akan memberikan warna baru bagi Sriwijaya FC. Apalagi, dua pemain ini digadang-gadang sebagai pilihan utama di lini depan. “Pelatih tentu bisa mencoba variasi lain, lihat saja nanti,” pungkasnya. (kie)
|