*Ruas Jalan Alamsyah Ratu Prawira
*DPRD Sumsel Akan Tinjau Lokasi

PALEMBANG - Persoalan Kerusakan jalan di kawasan Kota Palembang terus mendera. Kali ini kerusakan jalan terjadi di ruas jalan nasional. Jalan nasional tersebut Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara. Kerusakan ruas jalan tersebut termasuk parah dan sangat tak layak untuk ukuran jalan nasional. Selain sejumlah titiknya banyak berlubang mengangah juga digenangi air hingga terlihat seperti kubangan kerbau.
Dari pantauan Senin (9/3), di kawasan ruas jalan nasional yang punya akses ke Musi II tersebut, terjadi hampir satu kilometer. Akibat kondisi jalan tersebut, para pengendara yang melintas terpaksa berhati-hati. “Parah kalau seperti ini. Sangat-sangat tidak layak melintas. Lihat sejumlah lubang menganga dan kondisi sangat rentan kecelakaan,” ujar Adi, seorang pelintas, warga Perumnas. Jangankan pengendara motor dan mobil pribadi, truk yang memiliki tonase besar saja tampak menghindar untuk melintasi jalan ini. “Percuama bayar pajak, kalau jalan nasional seperti. Rusak parah kalau seperti ini, “ ujar seorang sopir truk, yang memgaku bernama Ozak.
Ozak menambahkan, dari yang dilihatnya, kerusakan jalan tidak hanya terjadi di kawasam Alamsyah Ratu Prawiranegara, tapi juga jalan nasional kawasan Palembang-Inderalaya yang berlubang dan tergenang air. ”Kondisi ini menjadi bukti infrastruktur jalan nasional perlu sentuhan perbaikan segara,” ujar Cilik, warga Pahlawan. Ironisnya, kerusakan jalan yang menuju akses Musi II tersebut ditambah dengan bekas galian pengerjaan gorong-gorong yang membuat kemacetan sering terjadi terutama di ruas depan Polygon menuju Jembatan Musi II.
Hermasnyah, warga sekitar menambahkan. akhir 2014 jalan nasional tersebut pernah diperbaiki, setelah kondisinya bagus, ada pihak lain yang melakukan pembongkaran untuk membuat saluran air. ”Nah, setelah saluran air selesai dibangun, kondisi jalan tidak dikembalikan seperti semula, sehingga baru selesai diperbaiki jalan sudah kembali rusak. Padahal disetiap tahapan perbaikan jalanan dikawasan itu selalu macet panjang,” katanya.
Karena kondisinya kembali rusak, Februari 2015 lalu galian eks pembangunan saluran air kembali diperbaiki. Akan tetapi, belum sepuluh hari dilakukan perbaikan jalan tersebut kembali rusak dan saat ini kerusakannya kian parah, bahkan membentuk sumur dimana air dalam selokan bisa terlihat dari luar. Akibatnya badan jalan hanya bisa dilalui sebagian.
”Kondisi ini menunjukan tidak adanya koorinsi antar instansi. Harusnya, bila memang ingin bangun drainase atau apapun yang berhubungan dengan badan jalan, bangunlah sebelum perbaikan jalan dilakukan. Kalaupun drainase dibangun setelah jalan bagus, tolong kondisnya dikembalikan seperti sebelumnya, jangan asal-asalan seperti sekarang,” tukasnya.
Terkait kerusakan jalan nasional tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Sumsel, Ramlan Holda mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan meninjau lokasi. Sebagai wakil rakyat dirinya setuju kalau kawasan itu dibangun drainase, tetapi penutupan jalan bekas galian yang asal-asalan juga tidak dibenarkan. ”Kalau jalan tersebut cepat rusak, itu pasti ada hal-hal yang tidak pas. Apakah itu konstruksinya atau apa, untuk pastinya dalam waktu dekat akan kita tinjau kelapangan,’” katanya.
Sementara itu Kepala Satker Balai Besar Pelaksana Jalan Negara (BBPJN) III Sumbagsel, Aidil Fitri saat dikonfirmasi mengatakan, kerusakan jalan nasional tersebut terjadi hampir 1 kilometer. “Untuk itulah, kita akan melakukan perbaikan di ruas kerusakan Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara tersebut. Target April 2015 perbaikan jalan nasional tersebut akan segera kita lakukan. Perbaikan jalan nasional tersebut menelan dana sekitar Rp 12 miliar,” pungkas Aidil. (rob/del)