Pangkalan Balai - Dewan mempertanyakan program Indeks Pertanaman (IP) 200 yang dicanangkan Pusat kepada sejumlah daerah penghasil pertanian.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada kelanjutan dari program tersebut. Apalagi pada pembahasan APBD Banyuasin 2015, tak terdaftar dalam mata anggaran.
Hal itu dikatakan Emi Sumitra anggota Komisi III DPRD Banyuasin. Menurutnya, memasuki Maret, belum ada perkembangan dari program tersebut. Pihaknya mempertanyakan sudah sejauh manakah program itu berjalan. "Kalau memang belum terlaksana apa kendalanya, karena petani menunggu realisasi program itu. Makanya, kita minta laporannya," ujarnya, kemarin.
Dijelaskan Emi, Program IP 200 sangat baik untuk meningkatkan hasil pertanian karena petani bisa menanam padi dua kali dalam setahun. Sehingga bisa meningkatkan hasil panen di Banyuasin.
"Karena kebiasaan selama ini, selalu menunggu program dari pusat dalam pendanaannya. Sehingga program untuk IP 200 ini dikhawatirkan menjadi tersendat," tanyanya.
Sementara, Kabid Sarana dan Praserana Dinas Pertanian Peternakan Banyuasin, Suhandi SP menjelaskan, terkait program IP 200 pihaknya optimis terlaksana. Meskipun saat ini terkendala dikelompok tani karena masih banyak perubahan jumlah luasan lahan.
"Makanya, kita minta Provinsi supaya data yang sudah ada secepatnya di SK-kan. Meskipun jumlah lahan yang terdata belum fix,’’ ujarnya. Dijelaskannya, bagi yang ingin mengusulkan program tersebut, terpaksa ditutup dulu dan jika ada tambahan akan dimasukan nanti dalam SK yang kedua.
‘’Setelah selesai, bantuan Pusat mudah-mudahan mulai minggu depan sudah masuk ke rekening kelompok tani,’’ ujarnya.
Untuk Jumlah anggota kelompok tani beragam tergantung luasan lahan. Untuk 1 hektare dapat Rp 1.100.000 dan tiap angggota kelompok dibatasi maksimal 2 hektare. Untuk peningkatan IP 200 padi, pada 2015 pihaknya menargetkan dari 76. 446 hektare menjadi lahan 94 ribu hektare dari daerah sentra produksi di Kabupaten Banyuasin. "Diharapkannya, dengan upaya itu produksi pertanian akan menambah 308.140 ton gabah kering. Sehingga pada 2015 akan memproduksi padi 1.321.806 ton gabah kering atau setara beras 720.211 ton," pungkasnya. (far)
|