Warga Keluhkan Pungli di Lapas
EMPAT LAWANG - Keluarga narapidana mengeluhkan adanya pungutan liar (Pungli), yang dilakukan oknum petugas jaga pintu terhadap keluarga narapidana yang ingin menjenguk di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Tebing Tinggi.
Saat keluarga ingin membesuk, tepatnya didepan pintu masuk, ada petugas jaga. Lantas oknum penjaga minta rokok minimal dua bungkus. "Aku nak besuk keluargo, tapi petugasnyo mintak beli ke rokok duo bungkus baru pacak besuk," keluh Ris kepada wartawan koran ini.
Diakuinya, tindakan nakal yang dilakukan oknum lapas ini, semakin menambah kesusahan pihak keluarga. Selain itu, sistem untuk membesuk sudah dijadikan ajang mencari penghasilan pribadi. Seharusnya, tindakan itu tak perlu terjadi, karenanya sudah menyalahi aturan. "Kito ni la saro, kalu kondisinyo cak ini, kito teganggu nian pak. Cene ati nian aku gawe petugas jago pintu itu,"cetus Ris dengan logat daerah.
Ris berharap, sistem tersebut segera dibenahi. Pasalnya, tindakan demikian hanya menciderai nama instansi. Karena pegawai tersebut sudah ada tunjangan atau gaji dari pemerintah setiap bulannya. Sementara, Kepala Kalapas Tebing Tinggi, Abdul Amer Hakim membantah, ada pungli seperti minta uang ataupun rokok kepada pengunjung. Pihaknya akan mengusut kebenarannya. Pihaknya masih kekurangan petugas sehingga ada beberapa Napi yang diperbantukan. Ia berkilah mungkin itu ulah napi yg diperbantukan diruang besuk. Pasalnya, petugas sangat kurang hanya ada dua komandan jaga dan petugas blok. "Pungli itu tak ada, meskipun begitu saya tetap lakukan pengusutan untuk membuktikan kebenarannya," tegasnya. (ben/jpnn)
|