Prabumulih - Sejak beberapa minggu terakhir, kondisi kawasan Jalan Jendral Sudirman tepatnya depan Pasar Inpres, semrawut. Selain banyaknya kendaraan parkir sembarangan, juga ramainya pedagang mendirikan tenda sepanjang pelataran toko. Kondisi serupa juga terlihat di pasar tradisional modern dan Pasar Inpres. Saat ini, pedagang sedang memindahkan lapak terkait rencana pembangunan PTM II di Pasar Inpres. Semrawutnya kondisi Pasar Inpres dan PTM itu, membuat sejumlah warga khawatir Kota Prabumulih gagal mempertahankan Piala Adipura. “Kalu semrawut seperti ini, biso-biso kito dak dapat Adipura, tahun ini. Sebab yang kami dengar, pasar termasuk titik pantau tim penilai,” ungkap Lilis, warga Jalan Alipatan. Senada diungkap Hendro, pengunjung pasar. Pria yang mengaku bekerja di perusahaan swasta itu mengatakan, pihaknya pesimis Prabumulih dapat mempertahankan Piala Adipura yang telah diraih dua tahun terakhir. “Kita lihat saja kondisi saat ini, berantakan,” cetusnya. Hendro mengatakan, semestinya Pemerintah melakukan pemindahan secara bertahap. Sehingga kondisi dilapangan tak terlalu semrawut. “Mestinya dipindahkan perlantai atau jenis dagangannya, sehingga dapat lebih tertata,” bebernya. Menanggapi itu, Wakil Wali Kota Prabumulih, H Andriansyah Fikri SH mengatakan, meski kondisi pasar semrawut pihaknya tetap optimis dapat mempertahankan supremasi tertinggi dibidang kebersihan tersebut. “Kita tetap optimis dapat mempertahankan adipura,” ujarnya yakin. Wawako yang akrab dipanggil Fikri itu menuturkan, pihaknya akan memberikan penjelasan kepada tim Penilai Adipura, terkait pembangunan yang tengah dilakukan. “Biasanya, jika kita memberitahukan tentunya akan mendapatkan pertimbangan tersendiri,” ucapnya. Sementara hasil penilaian tahap pertama, Wawako mengaku terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu. Namun, angka yang diraih melebihi dari nilai yang ditentukan. “Penurunan nilai itu terjadi di pasar. Sementara yang lainnya cukup bagus,” pungkasnya. (abu)
|