SU I - Hingga kemarin sore, belum juga ada titik terang tentang keberadaan dua guru yang hilang misterius, Susi Susanti (25), guru private, dan Rika Soraya (24), guru honorer. Berbagai upaya dilakukan Sigit Suhendro (27), suami Susi, untuk mencari sang istri tercinta, dengan bantuan keluarga, orang dekat, dan polisi. Bahkan, Sigit sudah sempat meminta bantuan empat orang pintar di Palembang, dan Lahat, namun belum juga membuahkan hasil. Usai salat Jumat, Palembang Pos, mendatangi kediaman orang tua Sigit di Jalan KH Wahid Hasyim, Lorong AA, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan SU I. Rumah panggung itu sepi, namun ada pasangan kakek nenek, yakni Sofwan Imron (60), dan istrinya Rusmala Dewi (54).
Pasutri yang sudah dikaruniai 7 cucu ini, terlihat berusaha tenang dengan kejadian hilangnya menantu mereka, yakni Susi. Tetapi Rusmala masih juga tak mampu menahan kesedihannya, karena sempat meneteskan air mata. Rusmala, mulai cerita kepada wartawan, keluarga, kerabat, dan tetangga yang berdatangan ke rumahnya.
Sofwan terlihat banyak diam, tidak hentinya memainkan ponselnya, menunggu telepon dari anaknya Sigit yang tidak kenal lelah mencari keberadaan istrinya, yang belum diketahui rimbanya kemana.
"Sportif sajalan pelaku ini, kalau masalah motor dan ponsel ambil sajalah, kalau orangnya tolong antarkan. Suaminya sudah berusaha nyari siang malam, bahkan sampai pagi. Ini fisiknya kuat atau tidak. Seluruh polsek sudah didatangi, tapi belum ada pertanda baik. Menantu kami ini penganten baru, baru dua bulan menikah, ya lagi mengandung seminggu ini,” ungkap Sofwan.
Dikatakan Sofwan, selain meminta bantuan pihak kepolisian, keluarganya sudah mendatangi ke tempat orang pintar untuk mengetahui keberadaan Susi dan Rika itu. “Sudah 3 orang pintar di Palembang ditanya, dan satu lagi orang pintar di Lahat ditanya. Pertama kata orang pintar di Sekip Ujung, katanya posisi menantu aku (Susi) di bawah batang pohon besar, pingsan di pinggir sungai. Terus kata orang pintar dari Jakabaring, katanya dia masih berjalan, masih idup dibawak uwong, berenti di rumah gedong,” terangnya.
“Sikoknyo uwong pintar di Palembang dari Komering, ngomong jugo malah beda lagi. Kecelakaan di Simpang Fatal, terus apo dibawa ke RSMH dan RS Charitas, kalau idak dibawa ke ruangan ke rumah orang. Begitu juga kata orang pintar yang di Lahat, itu yang tanya orang tua Susi, karena orang tuanya di Lahat, katanya juga ada di sebuah rumah besar,” bebernya.
Dikatakan Sofwan, putranya Sigit berangkat 4 mobil terus melakukan pencarian, dari keliling Kenten sampai kawasan Bandara SMB II Palembang. “Jam 12.00 WIB tadi (Jumat) telepon katanya di tempat Rika, habis itu mau keluar nyari lagi. Sudah dilacak, dikasih skemanya di sekitar Bandara di Talang Jambe, dibantu polisi Polda, sekitar jam 15.00 WIB, posisi terakhir di Talang Jambe sampai dekat Ponpes. Bareng anak aku ke bandara dari jam 21.00 WIB kemarin (Kamis), tapi tidak ketemu juga,” ungkapnya.
Sedangkan keterangan dari Rusmala, selama ini dirinya baru mengenal menantunya Susi itu. “Tadinya sering kesini menantu aku (Susi), ya pendiam anaknya, orang tuanya Susi di lahat, belum ada kabar. Sejak hilang kontak, belum ada kabar dari pelaku penculik atau pelaku lain misalnya. Baik ramah dengan semua orang, kami ini baru mau saying, dia malah hilang begini,” katanya sambil menitikkan air mata.
Keluarga juga mengatakan, bila Susi itu Almuni jurusan Fisika Inderalaya (Susi FKIP 2007 Fisika, dan Rika FKIP 2008 Bimbigan konseling). Bahkan orang tuanya Susi kemarin sempat datang dari Lahat ke Palembang, saat ini orang tuanya Susi pastinya belum pulang. Bisa saja ke rumah orang tua Rika di Bukit. Begitu juga dengan Sigit berada di sana, mareka akan mencari terus.
Kepergian terakhir kedua ibu guru ini, kabarnya memang Susi hendak menjual Honda Blade Repsol miliknya, ditukar tambah, karena kepengin motor matik saja. “Anak aku menikah sama Susi, tadinya mereka kerja di suplayer berkecimpung di pajak. Mereka sekantor, jadi menikah, saat ini mereka ini kontrak di sebelah, mungkin pengen mandiri,” timpal Rusmala.
Pihah keluarga sendiri berharap, hari Minggu nanti adalah batas terakhir mereka melakukan pencarian. Sebab kalau sudah sampai 5 hari, tipis harapan mereka. Tapi dipastikan kedua ibu guru itu sehat, niat hendak menemui seorang pembeli motor di kawasan Kenten. Untuk Sigit sendiri sempat kuliah di Unsri, tapi pindah ke Muhammadiyah di jurusan Hukum, dikenal keluarga memang aktif dalam pengajian dan anggota PKS juga, sedang Susi belum terlalu kenal. ‘’Bagi yang mengenali dan menemukan kedua ibu guru Susi dan Rika yang hilang, untuk bisa segera hubungi nomor ponsel Sigit 085273807233. Bisa juga nomor suami Rika, 085273947202,” tambahnya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSi, melalui Kasat Reskrim Kompol Suryadi SIk menegaskan, pihaknya telah menerima pengaduan korban dan melakukan penelusuran. “Sudah kita lakukan penyelidikan, dan rekanan dekat korban sudah sering kita hubungi,” ujar Kasat Reksrim.
Akan tetapi, kabar terakhir yang diterima Palembang Pos, dari salah seorang sumber, menyatakan posisi terakhir kedua guru itu, terlacak di Bangka. ‘’Mereka diduga berangkat ke Bangka, menumpang pesawat. Karena posisi terakhirnya, diduga berada di Bangka Belitung,” terang pria ini. (adi)