OI - Kasus dugaan korupsi perluasan areal perkebunan sebesar Rp 350 juta, dan pembuatan Dam Parit tahun 2012 Rp 60 juta, di Desa Kasa, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten OI terus berlanjut. Kasus yang merugikan negara ratusan juta ini, melibatkan Kades Kasa Suprapto, dan Kadis Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Perbuntan) OI Wawan Wiguna.
Terkait kasus ini, Polres OI telah menyita satu unit mobil Toyota Kijang Innova tahun 2012, diduga hasil dari korupsi. Kaporles Ogan Ilir AKBP Asep Jajat Sudrajat Slk, melalui Kanit Pidkor Iptu Herman Rozi SH mengungkapkan, barang sitaan telah diantarkan tersangka (Wawan,red), pada Jumat (06/03).
Dilakukan penyitaan mobil innova lengkap dengan surat-menyurat, setelah dilakukan pemeriksaan tambahan untuk melengkapi berkas ke kejaksaan. "Barang sitaan tersebut atas nama istri tersangka Wawan, yang dibeli pada tahun 2012," katanya, ditemui wartawan Jumat (13/3).
Barang sitaan tersebut merupakan pemberian tersangka Suprapto kepada Wawan, untuk mendapatkan kedua proyek tersebut. Modus dilakukan tersangka Surapto, membayar uang muka (DP) mobil senilai Rp 50 juta, sedangkan untuk angsuran selama dua tahun dibayar tersangka Wawan.
‘’Uang Down Payment (DP) tersebutlah menjadi barang bukti kita, untuk menjerat tersangka Wawan, yang ikut terlibat melakukan tindak pidana korupsi," tuturnya. Akibat perbuatan kedua tersangka, negara dirugikan senilai Rp 379 juta. Dimana, pagu perluasan area perkebunan Rp 350 juta, hanya teralisasi Rp 30 juta. Sedangkan kegiatan pengembangan dam parit tidak sesuai dengan UK nilainya sebesar Rp 60 juta.
"Dana kedua proyek tersebut berasal dari bansos APBNT Kementerian Pertanian," ungkapnya. Pihaknya saat ini tengah melengkapi data untuk dilimpahkan ke Kejaksaan hingga P.21 (Dinyatakan lengkap,red), diperkirakan dua minggu lagi dilakukan pelimpahan tersangka, dan barang bukti.
Dalam kasus kasus tersebut, dikatakan Herman, untuk kedua tersangka baik mantan Kades Kasa, maupun Wawan, dikenakan pasal 2, pasal 3, dan pasal 8 UU No 31 tahun 1999, sebagaimana telah diubah dan ditambah menjadi UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana korupsi.
"Untuk tersangka Suprapto telah ditahan, sedang tersangka Wawan, jika berkasnya lengkap, akan diserahkan ke kejaksaan," pungkasnya. Sementara Kadis Perbuntan Wawan Wiguna, saat hendak ditemui di kantornya, tidak berada di tempat. "Bapak sedang ada rapat di provinsi," kata Staf Dinas Perbuntan mengaku bernama Adin, ditemui wartawan Jumat (06/3). (din)