PALEMBANG - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia akan menambah tiga kontainer lagi daging sapi segar untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat Palembang lewat operasi pasar. Menurut rencana, pihaknya akan kembali menggelar operasi pasar pada H-1 hingga H+7 lebaran Idul Fitri. “Hari ini (kemarin, red) kita siapkan satu kontainer daging sapi sebanyak 15 ton. Nanti akan kita tambah lagi namun tidak sebanyak ini. Hal ini kita lakukan untuk menyeimbangkan harga daging sapi yang saat ini melambung,” ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag RI, Srie Agustina, kepada wartawan disela-sela operasi pasar di Pasar Cinde Palembang, Minggu (12/7).
Menurut wanita berkerudung ini, penyebab mahalnya harga daging sapi di pasaran disebabkan oleh pola pengangkutan yang dulunya membawa sapi hidup dan ketika dipotong, dagingnya tidak akan terlalu banyak. Pada operasi pasar kali ini, harga daging sapi yang ditawarkan kepada masyarakat Palembang hanya Rp 99 ribu.
“Untuk saat ini pengangkutan langsung membawa daging segar, sehingga akan langsung memotong ongkos produksi. Untuk seluruh kebutuhan pokok kebutuhan maritim dari Biak 11 kontainer, diteruskan enam rute 36 pelabuhan daging, telur ayam. perdagangan antar daerah, efisiensi antar pulau,” papar wanita asli Sumsel ini.
Setelah melakukan operasi pasar di Pasar Cinde Palembang, pihaknya berencana melakukan operasi pasar kembali sebanyak tiga kali diwilayah Palembang. Untuk diketahui, saat ini harga daging sapi di pasaran mencapai Rp 130 ribu.
“Tadinya akan dijual Rp 98 ribu, jadinya Rp 99 ribu. Harga ini diperhitungkan dari biaya seperti, keluar dari rumah potong hewan sampai dengan perhitungan keuntungan pedagang besar,” tutup Srie.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sumsel, Mukti Sulaiman mengatakan, adanya dua daging sapi dipasaran yakni lokal dan antar pulau (Subang, red) ini tentunya akan mempengaruhi penjualan. Tentunya masyarakat pasti akan memilih daging yang lebih murah dan segar.
“Harapan kita agar harga daging lokal ini nantinya dapat seimbang,” harap Mukti.
Diakuinya, pengaruh harga daging sapi lokal pastinya akan berpengaruh dengan adanya daging antar pulau ini. Bayangkan saja, harga daging lokal Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram dan daging antar pulau hanya Rp 99 ribu per kilogram.
Mukti menuturkan, operasi pasar daging ini dinilai lebih efektif karena para pedagang yang langsung terlibat diajak langsung menyaksikan ke Subang tersebut dan mereka juga yang langsung menjualnya.
“Selama ini kan ongkos angkut sapi yang cukup mahal, karena itu dibuatlah terobosan ini guna menekan biaya transportasi tersebut,” ungkap dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel, Permana menambahkan, pihaknya bersama instansi terkait akan membantu dalam pengawasan harga daging sapi. Seperti beberapa hari sebelum terlaksananya operasi pasar, pihaknya menerjunkan tim untuk mengecek kondisi daging yang ada di setiap pasar di Palembang.
“Alhamdulillah tidak ditemukan daging seperti di provinsi lain. Daging busuk atau gelonggongan. Disini semuanya segar, hanya saja ada beberapa pedagang yang tidak menyimpan daging di kulkas beku, sehingga agak sedikit menurunkan kesegaran daging,” katanya.
Kepala Bulog Divre Sumsel dan Babel, Miftahul Adha menjelaskan, untuk pengawasan operasi pasar daging pastinya akan terus dipantau oleh PD Pasar Jaya sehingga dipastikan tidak ada pedagang yang nakal yang akan menjual lebih dari harga tersebut. Ia mengatakan, upaya mendatangkan daging dari Subang ini untuk penyeimbang harga daging sapi di Sumsel.
“Ini bukan operasi pasar ataupun pasar murah, akan tetapi daging ini tetap kita serahkan kepada pedagang dan pedaganglah yang akan menjualnya kepada pembeli atau masyarakat. Kita hanya sebatas berkoordinasi untuk mengawasi terlaksananya operasi pasar ini,” kata Miftah.
Diakui Miftah, boks kontainer daging dari Subang sudah tiba sejak Sabtu malam, dan diletakkan di Pasar Cinde. Dalam kontainer tersebut, sapi dikemas dalam kardus, masing-masing kardus berbeda beratnya mulai dari 12 kilogram-19 kilogram per kardus.
Penjual yang akan beli nantinya tinggal menghitung berapa beratnya dan dikalikan dengan harga daging.
Ia menegaskan, tidak ada batas pembelian daging sapi bagi pedagang dalam operasi pasar tersebut, dengan kata lain pedagang bisa membeli daging sebanyak-banyaknya sesuai dengan budget masing-masing. “Jika nanti stoknya kurang, maka kita akan datangkan lagi daging sapi ini dari Subang. Minimal dua hari setelah ini,” tutup pria berkacamata ini. (ety)