LUBUKLINGGAU – Tiga anggota TNI Kodim 0406/Mura-Lubuklinggau-Muratara, terlibat bentrok dengan empat warga diduga kawanan pencuri buah sawit milik PT Lonsum. Akibatnya, salah satu tersangka, yakni Mustika (45), warga Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi, Musi Rawas (Mura), tewas tertembak di lokasi kejadian. Sedangkan di pihak TNI, satu anggota atas nama Kopda Lamuji terluka di kaki kanan, karena bacokan tersangka.
Peristiwa tersebut terjadi di area Kebun Sawit PT Lonsum Mawar Merah Blok 51, Desa Bingin Jungut, Kecamatan Muara Kelingi, Senin (13/7), sekitar pukul 06.00 WIB.
Informasi yang dihimpun menyebutkan kejadian berawal ketika sekitar pukul 05.00 WIB, tiga anggota TNI (Kopda Lamuji, Johan dan Sarmuji), bersama dua sekuriti perusahaan perkebunan sawit tersebut, melakukan Patoli di area perkebunan milik PT Lonsum.
Tiba di TKP, tiga anggota TNI dan dua Sekuriti tersebut mendapati Barang Bukti (BB) buah sawit dan angkong/gerobak dorong untuk mengangkut buah sawit. Mengetahui kedatangan sekuriti bersama anggota TNI, kawanan pencuri bersembunyi di semak-semak. Lalu Kopda Lamuji meminta agar tersangka keluar dari tempat persembunyiannya dan menyerahkan diri.
Saat keluar, tersangka yang membawa senjata tajam (sajam) jenis parang dan pisau bukannya menyerah, malah menyerang Kopda Lamuji. Serangan salah satu tersangka yakni Mustika mengenai kaki kanan/dibawa lutut Kopda Lamuji.
Menerima serangan tersangka, Kopda Lamuji tidak mau mati konyol dan membalas serangan tersangka dengan tembakan jitu ke arah tersangka Mustika, yang menyebabkan tersangka tewas di lokasi kejadian.
Melihat rekannya tertembak, tiga warga lain diduga kawanan pencuri kabur menyelamatkan diri. Sementara itu, tersangka Mustika tewas di lokasi kejadian, sedangkan Kopda Lamuji, dilarikan rekan-rekannya ke Rumah Sakit (RS) Bunda.
Selang beberapa waktu kemudian, sekitar pukul 08.00 WIB, pihak kepolisian dari Polsek Muara Kelingi melakukan penyisiran di Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan menemukan tersangka Mustika dalam kondisi tertelungkup dengan luka tembak pada bagian belakang leher, dan patah lengan sebelah kiri.
Tersangka kemudian dibawa ke Puskesmas untuk divisum.
Selang dua jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 10.00 WIB, puluhan warga Desa Bingin Jungut mendatangi mess Lonsum Mawar Merah. Mereka mengamuk dan merusak mess yang ditempati anggota TNI, serta membakar motor di mess tersebut.
Kapolres Mura AKBP Nurhadi Handayani, melalui Kapolsek Muara Kelingi Iptu Dedi Rahmad, membenarkan adanya kejadian itu. “Ketika kita mendatangi TKP, kita menemukan tersangka dalam kondisi tertelungkup. Lalu tersangka dibawa ke Puskesmas untuk divisum,” jelas Dedi.
Namun kemudian ada sekitar 20 warga dari Desa Bingin Jungut, merusak mess dan membakar sepeda motor. “Ketika kita datang, mereka pada kabur, tetapi sepeda motor sudah dibakar,” ujar Dedi.
Atas kejadian itu, kata Dedi, pihaknya telah mengamankan Barang Bukti (BB) berupa parang, sajam, angkong dan buah sawit sebanyak 26 janjang, termasuk sepatu tersangka. “Kita juga sudah melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat Bingin Jungut, agar warganya tidak melakukan tindakan anarkis, karena dapat menimbulkan perbuatan melawan hukum yang tentunya akan ada sanksi hukumnya,” jelas Dedi.
Terpisah Dandim 0406/Mura-Linggau-Muratara Letkol Arm Wiwin Sugiono, tidak menampik adanya penembakan yang dilakukan anggotanya tersebut. Namun tembakan tersebut, menurut Wiwin, dilakukan sebagai upaya pembelaan diri. Karena pendekatan persuasif dilakukan anggotanya dengan meminta tersangka menyerahkan diri, dijawab dengan serangan.
“Anggota kita meminta tersangka menyerahkan diri, tetapi yang terjadi bukannya menyerah, malah menyerang. Karena dalam bahaya, makanya anggota terpaksa melepaskan tembakan,” tegas Wiwin.
Dijelaskan Wiwin, keberadaan anggotanya di lokasi itu karena anggotanya tergabung dalam operasi ketupat. Kebetulan pada saat melakukan patroli, anggotanya menerima informasi pencurian. Kemudian bersama sekuriti yang melaporkan pencurian itu, anggota mendatangi TKP, hingga terjadilah penembakan tersebut.
Kasub Denpom Lubuklinggau Kapten CPM Syarifudin, tidak berhasil dikonfirmasi terkait kejadian itu. Saat didatangi ke kantornya, dia sedang tidak berada ditempat. Menurut anggota piket Serma Syahril, dijumpai di pos penjagaan, komandannya itu sedang turun mengecek langsung ke TKP. (yat)