Lahat, Palembang Pos.-
Ruas Jalan Lingkar Kota Lahat, Desa Manggul, Kecamatan Kota Lahat, kembali memakan korban. Giliran bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lorena Nopol B 7966 WV, terguling hingga masuk jurang dengan kedalam sekitar 10 meter. Akibatnya dari 20 penumpang dalam bus yang dikemudikan Deni (51), warga Bogor, dua penumpang mengalami luka berat (luber), delapan orang luka ringan (luring), sisanya tak mengalami cedera.
Kejadian nahas itu sekitar pukul 04.30 WIB, Kamis (29/03), saat bus melaju dari Bukit Tinggi, Sumatera Barat (Sumbar) menuju Bandung, Jawa Barat (Jabar). Saat jalan menurun atau sebelum lokasi kejadian, Deni sebagai sopir tidak mengetahui kalau di depannya tikungan dengan kiri jurang. Meskipun dalam kecepatan sedang, Deni tidak mampu berbuat banyak, saat berada ditikungan tajam. Meski sebenarnya telah berusaha menginjak rem, justru bus nyungsep ke jurang.
Dimintai keterangan, Deni mengaku, saat mengemudikan bus, dirinya tidak dalam keadaan ngantuk. Karena kondisi jalan termasuk baru, hingga dia tidak mengetahui kalau di depan merupakan tikungan dengan jurang. “Saya tidak mengantuk, kecepatan mobil juga sedang. Karena ruas jalan menurun. Saya juga pertama kali melintas di jalan ini saat malam. Tanpa ada petunjuk, jalan juga gelap gulita,” ujar Deni singkat, ditemui di lokasi kejadian.
Dua korban yang harus mendapat perawatan intensif di RSUD Lahat, akibat mengalami cedera cukup serius adalah Mardiana (65), warga Lubuk Mentaru, Sumbar, yang mengalami patah tangan kiri dan Ari (20), warga Solok Sumbar, yang mengalami luka bagian kepala. Saat kejadian sebagian besar penumpang dalam keadaan tertidur. Sedangkan penumpang lain, kembali melanjutkan perjalanan menggunakan bus lain. Karena hanya mengalami luka lecet. Kondisi bus Lorena sendiri mengalami rusak berat, setelah terhempas di bibir jurang.
Pengakuan Dewi Adriani (36), penumpang asal Solok, laju bus dalam kecepatan sedang. Saat bertolak dari Solok, dirinya yang duduk bangku depan, melihat tidak ada tanda-tanda kejanggalan pada sopir. “Saya duduk memangku anak saya. Saat berada di lokasi kejadian, saya lihat sopir kesulitan memutar setir. Semua penumpang langsung berteriak, saat mobil masuk ke jurang,” katanya.
Kapolres Lahat AKBP Benny Subandi SIk, melalui Kasat Lantas AKP Al Jufri SH, disampaikan Kanit Laka Aipda Rudi Widarto, membenarkan dalam kecelakaan itu dua penumpang mengalami luka serius. Sedangkan status sopir sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka. “Kalau keterangan sopir, penyebabnya belum memahami kondisi jalan. Memang keadaannya menikung juga sempit, di lokasi juga tidak ada penerangan,” terangnya.

#Terjadi 37 Kecelakaan
Sementara itu, Samsi (32), warga Desa Manggul, Kecamatan Kota Lahat, yang bermukim hanya beberapa belas meter dari lokasi kecelakaan mengaku, sejak ruas Jalan Lingkar itu mulai dioperasikan awal Januari 2012 lalu, dirinya mencatat telah terjadi 37 kecelakaan tunggal. Sebagian besar korban kecelakaan merupakan mobil bus, angkutan batubara dan mobil pribadi. “Ku hitung nian, la 37 kali kecelakaan di tingkungan ini. Memang dak katek rambu-rambunyo, makmano wong nak tau ini tikungan berbahayo,” ujar Samsi kepada Palembang Pos, di lokasi, kemarin (29/03).
Dari pantauan Palembang Pos, pernyataan Samsi tersebut cukup beralasan. Tikungan kanan kiri jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter itu, sangat berbahaya dilewati pengguna jalan yang belum mengetahui medan. Sebab, dari arah Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, maupun dari Kota Lahat, merupakan ruas jalan menurun. Kemudian, terdapat tikungan tajam, tanpa ada pembatas badan jalan dengan jurang.
Kapolres Lahat AKBP Benny Subandi SIk, melalui Kasat Lantas AKP Al Jufri SH, disampaikan Kanit Laka Aiptu Rudi Widarto membenarkan, lokasi yang menyebabkan bus Lorena terguling, kerap terjadi kecelakaan. Bahkan, dirinya mengakui kawasan tersebut tidak terdapat rambu-rambu jalan sebagai petunjuk. “Memang sering terjadi kecelakaan, kondisinya tanpa rambu-rambu. Padahal ruas jalan ini merupakan jalan lintas sumatera, yang baru digunakan,” pungkasnya. (cr05)