Salah seorang mahasiswa Unsri Kampus Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Ikbal (24), nyaris tewas saat melakukan aksi menentang kenaikan harga BBM di Senayan, Jakarta, Jum’at (30/03) malam. Mahasiswa FISIP semester 8 tersebut, saat itu bergabung dengan ratusan mahasiswa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia. Menurut pengakuan Ikbal
yang menjabat Menteri Politik Luar Negeri di kampusnya itu, dirinya sempat diinjak-injak dan ditendang tim Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR-RI, saat dipaksa turun dari balkon gedung wakil rakyat tersebut. ‘’Saat itu saya bersama teman-teman mahasiswa ditendang ketika menuruni tangga bakon, sehingga terjatuh. Rupanya saat terjatuh itu, kami bukannya ditolong, justru dimanfaatkan Pamdal untuk menginjak-nginjak tubuh mahasiswa hingga tak sadarkan diri. Bahkan saya sendiri terpaksa ditandu teman mahasiswa, karena tidak bisa berjalan kala itu,” kata Ikbal, saat dihubungi lewat ponsel, Sabtu (31/03). Kisah Ikbal, saat berangkat ke Senayan, dirinya bersama Presiden Mahasiswa Unsri, Daud Zen, yang mewakili Mahasiswa Unsri. Namun saat rapat paripurna DPR-RI terkait kenaikan harga BBM berlangsung sekitar pukul 22.00 WIB, Daud Zen berada di luar gedung. Sementara dirinya bersama ratusan mahasiswa lainnya berada di balkon gedung dewan. Begitu rapat berlangsung, mahasiswa melihat Ketua DPR-RI Marzuki Ali yang memimpin sidang itu tidak menyerap aspirasi rakyat. Marzuki bersama anggota fraksi pro-pemerintah itu semata-mata menjaga pencitraan partai dan tidak mementingkan keinginan rakyat. Selain itu, sebagian besar fraksi pada akhirnya mendukung kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Melihat kondisi rapat paripurna yang tidak berpihak kepada rakyat itulah, para mahasiswa yang berada di balkon mulai berteriak interupsi. Rupanya teriakan itu dilihat Pamdal DPR-RI, sehingga kerumunan mahasiswa itu didorong paksa menuju tangga balkon. Disaat menuruni tangga itulah, mahasiswa ditendang sehingga roboh ke lantai. Tak puas, petugas Pamdal pun mulai menginjak-nginjak tubuh mahasiswa yang sudah tergeletak sehingga ada yang pingsan. “Salah satunya adalah saya bernasib malang. Untunglah saya cepat diselamatkan teman-teman mahasiswa, namun kaki kiri saya tidak dapat digerakkan, sehingga tarpaksa ditandu keluar gedung,” cerita Ikbal. (din) |