JAKABARING - Manajemen selama ini sangat gencar memberi informasi rencana perekrutan pemain depan. Namun hal ini dikritisi suporter Beladas SMS yang ingin Manajemen merekrut pemain tengah sekelas Hariono (Persib). “Lini depan sudah oke, apalagi kalau berhasil mendatangkan pemain baru. Tapi saya lihat kebutuhan mendesak justru pada sektor gelandang bertahan,” kata ketua Beladas SMS Eddy Ismail.
Dijelaskannya, Sriwijaya FC saat ini hanya memiliki Ponaryo Astaman dan Lim Jun Sik di posisi gelandang bertahan. Keduanya selalu menjadi pilihan utama dalam setiap pertandingan, sehingga butuh pelapis yang sepadan.
Menurut Eddy, selama ini pelatih Sriwijaya FC memaksakan Ahmad Jufrianto sebagai pemain gelandang bertahan sebagai pelapis Ponaryo dan Lim. Sehingga akan menjadi sangat riskan apabila salah satu diantara pemain tersebut mengalami cedera ataupun akumulasi kartu kuning.
“Gelandang bertahan yang bagus itu Hariono (Persib, Red). Gayanya seorang petarung sejati, mirip Lim Jun Sik,” beber Eddy.
Eddy mengakui Hariono mungkin kurang disukai sebagian besar pemain Sriwijaya FC. Soalnya pemain satu ini sering bermain kasar. “Semua bisa dikomunikasikan. Kalau memang tidak cocok, tentu masih ada pemain lain yang bisa direktur,” imbuhnya.
Merekrut Hariono dari Persib jelaslah cukup berat. Apalagi punggawa timnas Indonesia ini selalu menjadi pilihan utama tim berjuluk Maung Bandung ini. Beberapa pelatih silih berganti menangani Persib, dan Hariono selalu jadi opsi utama.
Hariono bukanlah pemain yang dibina atau dibesarkan Persib Bandung. Dia datang dari Deltras Sidoarjo di awal perhelatan Liga Super Indonesia (LSI) pada tahun 2008 bersamaan dengan terpilihnya Jaya Hartono, mantan pelatih klub berjuluk ‘The Lobster’ itu. Selain Hariono, pemain Deltras lain yang diboyong Jaya ketika itu adalah Waluyo, Hilton Mauro Moreira, dan Airlangga.
Meskipun bukan pemain binaan dan tidak dibesarkan Persib, serta bukan juga orang Bandung, publik sepak bola Bandung banyak yang menilai kalau Hariono merupakan pemain paling loyal dan selalu tampil sepenuh hati buat tim kebanggaan bobotoh ini. Tidak sedikit dari mereka yang menilai, Hariono lebih loyal ketimbang pemain Bandung sekalipun.
Pantas kalau manajemen klub Persib tetap mempertahankan gelandang bertahan kelahiran Sidoarjo, 2 Oktober 1985 ini. Bagi Hariono, musim lalu merupakan yang keempatnya berbaju Persib. Sebuah rentang waktu yang semakin memperkuat loyalitas Hariono untuk Persib. Kendati tak pernah terekspresikan melalui kata-kata, karena sangat jarang bersedia diminta wawancara oleh awak media, totalitas penampilan Hariono di lapangan menjadi bukti lain loyalitas dan totalitasnya.
Sementara Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin menjelaskan, pihaknya belum berani memastikan pemain-pemain yang akan direkrut. Pihaknya akan meneliti terlebih dahulu kebutuhan tim.
“Silahkan saja memberikan saran, Manajemen sangat terbuka. Tetapi untuk dilakukan perekrutan tidak bisa sembarangan,” tegas Hendri.
Anggota DPRD Banyuasin ini memastikan tim musim depan merupakan pengembangan dan penyempurnaan skuad musim lalu. Sehingga konkret perekrutan pemain akan dilakukan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola Sriwijaya FC.
“RUPS akan membahas evaluasi tim musim lalu, termasuk Manajemen. Setelah itu barulah bisa diputuskan proyek Sriwijaya FC musim depan,” pungkasnya. (kie)