JAKABARING - Gerbong perombakan dalam tim Sriwijaya FC tampaknya tidak menyentuh di posisi kiper. Manajemen memastikan empat kiper musim lalu, Ferry Rotinsulu, Rivky Mokodompit, Andi Irawan, serta Tri Guntoro tetap dipertahankan. “Untuk beberapa posisi memang ada penambahan, kecuali kiper. Manajemen sangat puas dengan kinerja empat kiper musim lalu, sehingga akan
dipertahankan,” ungkap Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin. Posisi kiper memang menjadi yang paling dilematis sejak tim Laskar Wong Kito berdiri tahun 2005 silam. Ferry Rotinsulu selalu menjadi pilihan utama dan tidak tergantikan. Akibat terlalu jomplangnya Ferry dengan pemain pelapis, membuat Manajemen selalu berburu kiper cadangan yang mumpuni. Silih berganti mulai dari Fauzi Toldo, Dede Sulaiman, Afriyanto, hingga Fauzal Mubarok yang masuk, tapi semuanya tidak ada yang memuaskan tim pelatih dan Manajemen. Hingga akhirnya pada awal musim lalu Laskar Jakabaring kedatangan kiper timnas U-23 Rivky Mokodompit. Rivky dalam beberapa kesempatan mampu menunjukkan kualitasnya dan memiliki potensi besar terus berkembang. Hal inilah yang menguatkan Manajemen Sriwijaya FC untuk mempertahankan formasi kiper musim lalu. “Ferry semakin matang sebagai pilihan utama, sedangkan Rivky terus meningkat. Dua kiper ini bisa diandalkan untuk musim depan,” jelas Hendri. Kiper ketiga Andi Irawan beberapa kali sempat masuk daftar line up dan dimainkan, meski kurang menonjol, pemain kelahiran Lampung ini cukup loyal dan stabil. Sementara kiper keempat Tri Goentora yang masih berusia belia terus ditempa untuk menjadi kiper masa depan Sriwijaya FC. Hendri menegaskan sejak akhir musim lalu, pihaknya telah ancang-ancang mempertahankan empat kiper tersebut. Menurut pria yang kini menjadi bakal calon Wakil Bupati Banyuasin ini, formasi kiper Sriwijaya FC musim lalu menjadi yang terbaik sejak berdiri. “Selama ini kita cukup kesulitan mendapatkan kiper berkualitas dengan alasan takut bersaing dengan Ferry. Tapi saya lihat Rivky menunjukkan semangat dan kesabarannya bersama Sriwijaya FC, itu nilai positifnya,” urainya. Terlebih lagi dikatakan pria berkacamata ini, Rivky telah berbicara dengannya ingin tetap berkostum kuning-kuning kebesaran Sriwijaya FC. “Saya senang dengan anak muda yang punya loyalitas. Jadi rasanya tidak salah jika Rivky dipertahankan,” bebernya. Isu yang berkembang dimedia mengenai ketertarikan Sriwijaya FC kepada pemain muda potensial Herry Andi Prayestyo atau yang biasa disapa HAP yang kini bermain diklub yang berasal dari Liga One Myanmar, Axis FC, ternyata tidak benar. HAP merupakan penjaga gawang muda asal Indonesia dan merupakan lulusan akademi sepakbola Villa 2000. Pemain berusia 22 tahun tersebut digadang-gadang akan menjadi pesaing Kurnia Meiga untuk meraih tempat utama penjaga gawang nomor satu Indonesia. Permainannya yang konsisten dan hanya kemasukan 21 gol dari 38 laga di Liga One mengantarkan Axis FC menjadi juara Liga One Myanmar dan menobatkannya sebagai pemain muda terbaik Liga One Myanmar musim lalu. “Saya tidak tahu siapa itu HAP. Jadi informasi tersebut tidak benar, tidak ada keraguan Manajemen mengenai posisi kiper,” tegas Hendri. Sementara Rivky mengaku sangat senang bergabung dengan Sriwijaya FC. Pemuda asli Manado ini menyatakan niatnya untuk terus membela Sriwijaya FC. “Sriwijaya FC tim besar dan akhirnya saya bisa ikut merasakan gelar juara. Saya ingin melanjukan karir di Sriwijaya FC,” pungkasnya. (kie)
|