Medan, Palembang Pos.- Kesulitan keuangan yang dialami PSMS IPL kembali memakan korban. Satu per satu fasilitas yang biasa digunakan pemain mulai ditarik, lantaran belum dibayar. Ini dialami Julio Cesar Alcorse. Pemain asing ini memang masih memilih tinggal di Medan, sambil menanti pembayaran gaji yang empat bulan tertunggak. Berbeda dengan tiga pemain asing lainnya (Anh Yoen, Luis Vagner dan Goram Gancev) yang memilih hengkang dari Medan. Ditengah penantian Julio atas pelunasan gajinya, striker asal Argentina ini harus menghadapi kenyataan, mobil yang biasa digunakannya sebagai fasilitas dan tertuang dalam kontrak, ditarik. Istri Julio yang tinggal bersamanya, Julietta Jerillo, menyatakan, suaminya tidak lagi memiliki mobil, karena si pemilik mobil sewaan telah menarik paksa mobil tersebut, lantaran uang sewa belum dibayar. “Pada klausa kontrak, manajemen klub memberikan mobil dan tempat tinggal bagi Julio sampai kontraknya berakhir. Tapi tadi pemilik mobil datang dan mengambil mobilnya karena mengatakan belum dibayar,” ujar Julietta “Kami sebagai orang asing di Medan. Dengan mobil kami bisa beraktivitas, tapi kalau tidak ada seperti ini, kami tidak tahu harus berbuat apa,” ujarnya. Persoalan makin runyam, lantaran putri Julio, Catalina yang saat ini sedang sekolah di salah satu sekolah internasional di Medan juga tidak lagi bisa diantar jemput Julio, karena minus kendaraan. Julietta mengaku kecewa dengan sikap manajemen PSMS IPL yang terkesan membiarkan hal tersebut terjadi. “Kami sudah berusaha menelepon CEO (Freddy Hutabarat), namun tidak ada jawaban. Kontrak Julio tidak diputuskan seperti pemain asing PSMS yang lain yang minta seperti itu. Jadi dengan begitu, dia masih pemain PSMS dan tetap mendapatkan fasilitas seperti yang dicantumkan di kontrak. Kami harap manajemen segera menyelesaikan masalah ini,” ungkapnya. Sejatinya bukan hanya mobil Julio yang bermasalah. Dua mobil lainnya, yang digunakan Ahn Yoen dan Luis Vagner juga belum dibayar. Termasuk beberapa biaya operasional yang terbengkalai. Pemilik mobil lainnya juga sudah menagih berkali-kali. Sebut saja, bus tim yang hampir Rp 15 juta sebulan, utang lapangan dan kebutuhan harian tim juga pembayaran makanan tim. Sementara itu, Freddy Hutabarat mengatakan, berakhirnya kompetisi membuat PSMS IPL harus meminimalisir pengeluaran termasuk kepada pemain. “Ini kan pertandingan sudah habis. Kegiatan sehari-hari tidak lagi ada seperti ke lapangan untuk latihan. Kecuali rumah yang tetap diberikan, kami harus meminimalisir pengeluaran jadi semuanya ditarik,” tukasnya. (kie/dbs)
|