Produk kecantikan tanpa label Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) saat ini marak beredar di sejumlah pusat perbelanjaan di kota metropolis Palembang. Namun anehnya produk kecantikan tanpa label BPOM alias ilegal tersebut tampaknya diminati kaum hawa, meskipun ujung-ujungnya mereka merasa tertipu oleh produk itu. Tampil cantik dengan kulit yang putih mulus serta
body aduhai tentu dambaan bagi semua wanita. Akan tetapi, terkadang para wanita ini tidak memperhatikan terlebih dahulu produk yang mereka gunakan, apakah sesuai standar atau tidak. Pantauan Palembang Pos, Minggu (8/4), di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Palembang banyak ditemukan produk kecantikan seperti krim pemutih wajah, pelangsing tubuh, krim pembersih jerawat, krim mengencangkan kulit wajah hingga berbagai masker wajah dan badan yang tidak menyertakan label BPOM. Bahkan, ada beberapa toko atau outlet yang menjual produk kecantikan tanpa berbahasa Indonesia. Berdalih dengan mengatakan ada izin edar dari BPOM berbentuk surat, namun tidak diterakan pada kemasan produk tersebut. “Semua produk kami merupakan produk herbal yang berbahan alami. Masalah label BPOM tentu kami ada, namun tidak dicantumkan pada kemasan melainkan berupa surat edaran,” kata seorang karyawan toko kosmetik yang berada di Palembang Indah Mall (PIM). Karyawan toko kosmetik tersebut menambahkan, semua produk kecantikan yang mereka jual aman. Untuk penggunaannya sangat sederhana, yakni hanya dipoleskan pada wajah kemudian dibersihkan dengan air. Koran ini juga menyambangi salah satu butik yang menjual lulur dan minyak rambut yang tidak berlabelkan BPOM. Selingan menjual produk kecantikan ini bukan hanya satu ditemukan di butik yang ada di Mall Kota Palembang. ”Aman, ini kan bahan alami dari Thailand. Cukup dengan mengoleskan di tangan hingga mengelupaskan semua kotoran di badan lalu dibersihkan dengan air,” terang karyawan butik. Lain lagi dengan salah satu toko yang menjual beberapa obat dan kapsul yang sebagian produknya tidak adanya keterangan izin dari BPOM. Bahkan produk tersebut ampuh hanya beberapa bulan. ”Kami sudah mendapatkan izin untuk buka usaha. Ada yang memakai label BPOM, memang ada juga yang tidak. Sebab, produknya herbal dari puncak dan Bogor. Meskipun tidak adanya izin, namun tetap aman sama seperti produk yang ada BPOM,” ucap seorang karyawan toko obat herbal yang terletak di salah satu mall Palembang. Mengenai harga, semua produk dibandrol dengan kisaran diatas Rp 200 ribu, bahkan ada saja yang menjual dengan harga hampir Rp 1 juta dalam satu paket. Menyikapi hal tersebut, Kepala Balai Besar POM Provinsi Sumsel, Drs M Alibata Harahap mengatakan, pihaknya secara rutin melakukan pemeriksaan di lapangan terhadap produk yang beredar di Kota Palembang. ”Yang jelas kalau produk tersebut beredar di masyarakat berarti sudah memenuhi persyaratan. Kami juga selalu melakukan pemeriksaan secara rutin ke lapangan,” ungkap Alibata, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Alibata mengimbau, supaya masyarakat menjadi konsumen cerdas. Caranya, sebelum membeli sebuah produk harus meneliti label, apakah ada label BPOM atau tidak. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara Kiki, salah seorang pengonsumsi obat pelansing mengaku, penggunaan obat dan krim pelangsing tubuh ini hanya berkhasiat beberapa bulan saat pemakaian saja. ”Satu botol berisi 30 tablet dan dimakan setiap satu kali sehari, memang membuat kita selalu kenyang dan bugar makanya tidak gendut- gendut makanya sedikit. Tapi setelah obatnya habis semuanya kembali normal,” tutur Kiki. Sementara untuk krim pelangsing, Kiki menjelaskan krim tersebut dapat membakar lemak dari luar dan dapat menghilangkan garis- gari sisa gemuk. Selain itu mengencangkan dan menghaluskan kulit. ”Anggap saja sebagai handbody, tapi sebenarnya obat ini tergantung sama kecocokan pengkonsumsi. Teman saya ada yang cocok menggunakannya hingga saat ini Ia tidak lagi mengkosnumsi obat dan krim pelangsing namun bentuk tubuhnya memang berubah menjadilangsing,” katanya. Bagaimana dengan krim pencerah dan krim pemutih badan dan muka, Lili salah satu pengguna krim tersebut mengatakan. Saat menggunakan krim tersebut memang dapat mengubah wajahnya menjadi putih cerah, namun jerawat yang datang menghiasi wajahnya. ”Wajah saya ini terbilang buram sangat tidak bercahaya, setelah dua minggu pemakaian putih cerah seperti kulit bayi namun setelah krim tersebut habis jerawat yang datang memerah seperti peradangan,” ucapnya. Mengenai harga Kiki mengaku membeli dengan harga yang cukup tinggi yakni Rp 350 ribu untuk krim dan Rp 250 ribu untuk obat berbentuk kapsul. Sedangkan Lili membeli krim wajah dengan harga Rp 250 ribu. (nik) |