Modus Tantang Korban Berkelahi Ilir Barat I, Palembang Pos.- Anggota Polsekta Ilir Barat (IB) I, kembali menguak sindikat perampokan motor. Modus yang digunakan kawanan ini, yakni dengan menantang korbannya berkelahi. Empat komplotan yang ternyata semuanya anak baru gede (ABG) ini, ditangkap Sabtu (07/04), sekitar pukul 22.00 WIB, ketika digelar razia rutin di kawasan Jalan Kapten A Rivai, Palembang. Para tersangka itu, Pos Golkar (18), Dopy (17) dan Rendy Hernando (18), ketiganya warga Jalan Sukawinatan, Lorong Perdamaian, RT 52/07, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami. Satu tersangka lagi, Hijrah Mancili (18), warga Komplek Yuka, Jalan Sukatani, Blok B-4, RT 14/07, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami.
Tertangkapnya keempat ABG ini, berawal dari razia yang digelar Polsekta Ilir Barat (IB) I. Malam itu, Pos Golkar dan Dopy, mengendarai sepeda motor Yamaha Mio Sporty warna hitam tanpa plat Nopol, langsung digeledah dan ditemukan sepasang kunci leter T. Kunci itu ditemukan dalam jok motor hasil curiannya ini. Begitu diinterogasi, Unit Reskrim Polsekta IB I, melakukan pengembangan kasusnya dengan meringkus dua kawanannya, Rendy Hernando dan Hijrah Mancili, Minggu (08/04), sekitar pukul 01.00 WIB, di Warnet Asnet, Jalan Sukabangun II, Kecamatan Sukarami. Dari para tersangka disita barang bukti tiga motor curian, yakni Yamaha Mio Sporty hitam tanpa plat Nopol, Yamaha Mio Sporty hijau Nopol BG 4645 PG dan Yamaha Vega R hitam Nopol BG 4282 PL. Para ABG putus sekolah ini, mengaku sudah 10 kali beraksi di tempat berbeda-beda, dimana tujuh diantara sepeda motor itu sudah berhasil dijual ke penadah. Dalam aksinya, keempat tersangka beraksi dua atau tiga orang secara bergantian, begitu juga sebaliknya. Bermodalkan sepeda motor pinjaman teman, sebilah pisau dan kunci leter T, para tersangka membawa kabur motor korbannya. Ketika beraksi, para tersangka mencari mangsa yang sebaya dengan mereka. Awalnya, korban dipelototi supaya korban emosi dan marah. Kemudian, Dopy Cs menantang sang korban berkelahi. ‘’Kami pelototi dan korban emosi, kami ajak belago. Saat korban nak melawan, aku todongke pisau. Korban takut dan lari ninggalke motornyo, terus kami ambek,” kata Dopy saat ditemui kemarin di Polsekta IB I. Selain melancarkan aksinya dengan cara merampok, keempat pelaku juga melakukan pencurian di parkiran umum dengan menggunakan kunci leter T. Setidaknya motor Honda Beat, Yamaha Vega R dan Blade, yang dicuri di parkiran di Sekip, PT Pusri dan Kambang Iwak. ‘’Selain merampok punyo pengendara, kami jugo maling di parkiran pak, di Sekip, parkiran Pusri dan Kambang Iwak, pake kunci leter T,” ujar tersangka Golkar. Sementara tersangka Rendy mengakui kalau ia sudah lima kali melakukan perampokan. Saat beraksi, ia selalu berdua dengan Hijrah, terkadang bertiga dengan Dopy dan Golkar secara bergantian. ‘’Kami kalo rampok milik korbannyo kak, yang kiro-kiro kami telawan. Kalo yang badannyo besak, idak kami todong. Kadang kami tusuk korban, ado yang keno, ado yang idak,” aku Rendy yang sekolah hanya tamat SMP ini. Terakhir tersangka Hijrah, mengaku kalau sepeda motor itu dijual sama penadah berinisial EN (DPO), di Sukawinatan. Satu motor dijual Rp 1,5-2 juta. Diakuinya juga, kebanyakan dari hasil pencuriannya itu motor matik, terutama Mio Sporty, karena eksekusinyo mudah. ‘’Banyak mio tulah pak, laku cepat dan mudah malingnyo,” terang Hijrah yang mengaku uang hasil jual motor curian itu mereka pakai buat makan, minum dan beli pakaian ini. Kapolsekta IB I Kompol Sony Trianto SIk, didampingi Kanitreskrim Iptu Iwan Gunawan SH, membenarkan penangkapan komplotan ABG perampok dan pencuri motor ini. Untuk sementara para tersangka baru mengakui di 10 lokasi kejadian. ‘’Sepuluh TKP itu diantaranya kuburan Puncak Sekuning satu motor, Kambang Iwak dua motor, Kiwal, Jakabaring, Sekip dan PT Pusri,” terangnya. (cr04)
|