Tersangka Robert Jadi Saksi
A Rivai, Palembang Pos.- Sidang kasus pembunuhan Ryan Karisma alias Tile (17), pelajar kelas XI IPS 4 SMAN 18 Palembang, kembali digelar di PN Klas IA Khusus Palembang, kemarin. Dalam sidang yang dilakukan kedua kalinya ini, kembali diwarnai kericuhan. Soalnya, puluhan keluarga dan kerabat almarhum Tile, berusaha menyerang terdakwa Satrio Wibowo alias Rio (17), teman sekaligus tetangga sendiri, serta tersangka Robert yang saat ini berkasnya belum diproses. Robert sendiri dihadirkan dalam persidangan itu oleh JPU Wawan Setiawan SH, untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Persidangan sendiri berlangsung hampir dua jam dipimpin Hakim Tunggal Unardi SH MH. Sementara terdakwa didampingi penasehat hukumnya Advokat Eka Sulastri SH dari Posbakum PN Palembang. Selain mendengar keterangan Robert, juga didengarkan keterangan tiga saksi lain, termasuk ayuk korban Rona. Pantauan Palembang Pos, terdakwa Satrio datang bersama tersangka Robert, dengan mobil tahanan Kejari Palembang, sekitar pukul 10.42 WIB. begitu melihat keduanya turun dari mobil, keluarga dan kerabat almarhum Ryan langsung berusaha menyerang. Namun, aksi keluarga dihalangi pengawal tahanan Kejari Palembang. Saat keduanya berada dalam sel tahanan sementara PN Palembang, nenek, tante dan ayuk korban kembali mendekati sel dan mencacimaki keduanya. ‘’Kalo aku lanang, lah kubunuh kau (terdakwa Rio,red). Mati kau Rio, tega nian bunuh cucung aku. nak ambek motor, ambek bae, tapi jangan dibunuh,” teriak nenek almarhum Ryan. Dalam perjalanan menuju ruang sidang, keluarga kembali menyerang terdakwa Satrio dan tersangka Robert. Pada persidangan diketahui kalau tersangka Robert yang dihadirkan sebagai saksi, ternyata merupakan otak pembunuhan korban Ryan. Bahkan, kesaksian Robert juga dibenarkan oleh terdakwa Satrio. Saksi lainnya, Marzuki alias Umar, mengaku kalau ia mengetahui rencana para terdakwa itu. Namun, dirinya tak berani melapor kepada polisi, karena diancam akan dibunuh. Setelah mendengar keterangan saksi-saksi, sidang dilanjutkan Selasa (17/04), dengan agenda tuntutan. Keributan kembali terjadi, ketika terdakwa Satrio dan tersangka Robert dibawa keluar sidang menuju mobil tahanan. Saat itulah, puluhan keluarga almarhum Ryan tanpa henti memukul dan menendang keduanya, yang dalam pengawalan ketat polisi dan pengawal tahanan Kejari Palembang. Terdakwa Satrio dan tersangka Robert terlihat menahan sakit, setelah kepala dan tubuhnya dipukul. ‘’Nyembelih ayam bae baco bismillah, ini kamu maen gorok bae,” teriak paman Ryan sembari menunjuk kearah terdakwa Satrio dan tersangka Robert. Ditemui wartawan usai sidang, Rozaini (57), bapak korban Ryan Karisma, meminta terdakwa Satrio dihukum seberat-beratnya. ‘’Segalo proses diserahkan ke Pengadilan dan hukum yang berlaku,” jelasnya. Tante Ryan mengaku sangat geram dengan terdakwa dan tersangka Robert, yang wajahnya seperti tanpa bersalah. Sekedar mengingatkan, Rian Karisma alias Tile, pelajar kelas XI IPS 4 SMAN 18 Palembang, ditemukan jadi tengkorak, Senin (27/02), sekitar pukul 07.00 WIB, di Kuburan Cina, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako. Polisi dan keluarga mengenali identitas korban, setelah menemukan barang bukti disekitar tubuhnya. Setelah dua minggu lebih melakukan penyelidikan, akhirnya kasus itu diungkap Timsus Polsekta Sako, dengan membekuk dua dari empat tersangka pembunuhan disertai perampokan terhadap Tile. Kedua tersangka itu, Satrio Wibowo alias Rio dan Robert. Sementara dua teman keduanya masih dinyatakan buron. Tersangka Robert sendiri belum diajukan berkasnya, karena masih menjalani kurungan di Lapas Anak Pakjo. Sebab, sebelumnya, Robert dipidana selama delapan bulan di PN Lubuklinggau, karena kasus sajam. (cr06/sam)
|