ADA-ada saja ulah Haris alias Yeman (28). Warga Jalan Bukit Lebar Kelurahan Karang Rajo Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih ini menggelar pesta sabu-sabu di kontrakan temannya, milik Pak Haji Rozak Ibrahim. Apesnya, pesta tersebut ketahuan Pak haji. Akibatnya Haris diringkus oleh Pak Haji bersama putranya dan diserahkan ke polisi.
Lebih aneh lagi, alasan yang diberikan Haris ketika diinterogasi Pak Polisi. Buruh raping pipa pertamina itu mengaku pesta sabu-sabu dilakukan hanya untuk menghilangkan capek.
Informasi yang berhasil dihimpun, penangkapan terhadap bapak satu anak ini bermula dari kecurigaan H Rozak Ibrahim yang kerap melihat Haris bersama EV datang bertamu ke tempat Wijaya, yang mengontrak di bedeng miliknnya. Yang membuat Pak Haji ini curiga setiap keduanya datang, Wijaya selalu pergi entah kemana dan Haris dan EV tetap di kamar dengan pintu dan jendela tertutup rapat.
Penasaran ingin tahu apa yang dilakukan oleh kedua orang tersebut, Senin malam (03/11) sekitar pukul 21.00 WIB melalui lubang kunci Pak Haji mengintip apa yang dilakukan Haris dan EV. Betapa terkejutnya dia, ketika menyaksikan dua orang yang ada didalam kamar tersebut sedang menghisap narkoba jenis sabu-sabu.
Melihat itu, pak haji menjadi naik pitam dia langsung memanggil anaknya untuk menggerebek kedua orang tersebut. Dengan mendobrak secara paksa, pak haji berhasil masuk kedalam kamar dan meringkus keduanya. Saat ditangkap, keduanya sempat mengelak dan sempat terjadi adu mulut di kamar.
Saat itu dimanfaatkan EV meloloskan diri. Saat Pak Haji Rozak dan anaknya meringkus Haris, EV menyelinap keluar dan langsung melarikan diri. Tak lama kemudian, polisi dari Polres Prabumulih tiba di lokasi. Tersangka bersama barang bukti berupa seperangkat alat mengisap sabu dibawa ke Polres.
”Kami mendapat telpon dari warga bahwa ada pemakai narkoba yang tertangkap, langsung saja kami datang. Setibanya dilokasi, kami mendapati tersangka sudah diamankan berikut barang buktinya,” ujar Kasat Narkoba Polres Prabumulih AKP Teguh Suyatmo S.H kepada wartawan di ruang kerjanya.
Atas perbuatannya itu, tersangka berdasarkan Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2010 tentang narkoba terancam hukuman 4 tahun penjara. ”Saat ini dia sudah kita tetapkan sebagai tersangka pemakai narkoba dan kita jerat Pasal 127 dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara,” pungkasnya. (abu)