Friday, 07 December 2012 16:03 |
ADA-ada saja ide seorang muslim pelaku percintaan sesama jenis asal Aljazair, Muhammad Ludovic Lutfi Zahed, ini. Pria yang mencintai kaum sesamanya (pria) ini punya rencana gila, yakni membuat sebuah masjid khusus kaum gay di Prancis. Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, beberapa waktu lalu, untuk pertama kali masjid tersebut akan digunakan untuk melaksanakan salat Jumat bagi laki-laki gay. Baru selanjutnya, masjid itu akan dibuka bagi semua pecinta sesama jenis baik pria dan wanita. Artinya masjid tersebut bukan untuk orang ’normal’. Alhasil rencana pembangunan masjid yang dianggap gila ini mengundang kemarahan dari komunitas muslim Prancis. Komunitas kaum gay Islam dan asal dunia Arab selama ini bergulat dengan stereotip dan diskriminasi. Ini lantaran dalam pandangan agama, budaya, dan bahkan dalam politik, gay adalah tabu. Namun, komunitas ini terus mempertahankan jati diri mereka dari berbagai fitnah masyarakat luas. Zahed mengatakan dalam masjid normal perempuan akan duduk di belakang serta diwajibkan memakai jilbab. Menurut dia, perlakuan itu membuat khawatir kaum gay dengan sikap agresif terhadap perempuan baik secara lisan maupun fisik. Maka muncullah ide yang menurut pemikiran Zahed otomaits akan menghilangkan kekhawatiran tersebut. Sebab tak mungkin bagi pencinta sesama akan mengganggu lawan jenisnya. Zahed menceritakan awal dia menjadi gay adalah setelah dia menghabiskan waktu semalam dengan pria. Dia akhirnya sadar dirinya merupakan gay dan dia merasa terbantu mengungkapkan jati dirinya dengan Islam. Dia saat ini telah menikahi pasangan sesama jenisnya dan menetap di Prancis. Akibat rencananya itu serta diperbolehkannya pernikahan sesama jenis di Perancis, lebih dari seratus ribu pengunjuk rasa melakukan demonstrasi di seantero Prancis. Mereka menentang kebijakan pemerintah berencana akan menyetujui pernikahan sesama jenis. Pengunjuk rasa bahkan sempat terlibat bentrok dengan polisi di salah satu kota. (net)
|