SUDAH lima hari jenazah Oktaviani (10), siswi Madrasah Iftida’iyah (MI) Al Hikmah ditemukan, namun belum juga bisa diungkap siapa pelaku bejat, yang diduga tega memerkosa dan membunuhnya. Hingga kemarin sore, pihak kepolisian dalam hal ini Polsekta Sukarami, belum bisa mengidentifikasi pelaku, apakah orang satu kampung atau orang luar, termasuk jumlah pelaku pun masih diselidiki. Putri bungsu dari tiga bersaudara buah hati Rohmad (35) dan Ledi Andrika (37) ini, ditemukan membusuk Rabu (18/04), di Perumahan Talang Kelapa, Blok 6, RT 50, Kelurahan Talang Kelapa. Bahkan dari tubuhnya terlihat bekas luka diduga karena dianiaya. Hasil visum menunjukkan kalau kedua kaki dan siku kanannya ada luka bekas sayatan benda tajam. Kemaluannya juga terdapat luka robek. Dengan luka-luka itulah diduga kuat ia sempat diperkosa pelaku tak dikenal, sebelum nyawanya dihabisi. Besar kemungkinan, ia diperkosa tak jauh dari lokasi dimana penemuan jasadnya, di galian ukuran 2 x 3 meter. Pada Jum’at (20/04), sekitar pukul 12.00 WIB, sebanyak 11 orang warga sekitar menemukan celana hotpan warna biru laut dan celana dalam (CD) serta buku milik bocah kelas IV MI itu, yang jaraknya lebih kurang 15 meter dari ditemukan jasad bocah, yang sempat dilaporkan kasus penculikan di Polsekta Sukarami tersebut. Hilangnya Oktaviani, timbul seribu pertanyaan bagi pihak keluarga besar korban, apalagi sejak dilaporkan uwaknya, Lili Karlina (50) ke SPKT Polsekta Sukarami. Pihak keluarga juga sempat menerima Short Message Service (SMS) dari nomor 0711-3005XXX. Isi SMS itu “Korban saat ini ada di tangan saya”. SMS sendiri dikirim pelaku tertangal 16 April 2012, sekitar pukul 23.00 WIB. Sementara dari Polsekta Sukarami, sejak ditemukan jasad almarhum yang dikenal pendiam itu, sampai detik ini terus melakukan penyelidikan dan mencari infomasi di lokasi kejadian, baik dari warga kampung itu sendiri maupun dari keluarga korban. Untuk sementara, penyidik dipimpin langsung Kanitreskrim Polsekta Sukarami Iptu Hanys Pamungkas Subandrio AMd IK ST SH, berhasil mengumpulkan barang bukti berupa celana hotpan warna biru laut dan celana dalam (CD), tas sekolah dan beberapa buku tulis dan buku pelajaran milik korban. Namun dari pihak keluarga sendiri mengakui dan mengenal barang bukti yang ditemukan petugas dan warga masyarakat itu. Sebelumnya, Ledi Andrika, ibu kandung Oktaviani mengatakan sebelum hilang dan ditemukan anaknya baru tujuh bulan di Palembang, tinggal dengan uwaknya Lili. Sabtu, dia menerima kabar anaknya hilang. Dari pihak keluarga di Palembang, diakuinya juga anaknya itu tak pernah ada masalah. ‘’Selama ini tidak ada cerita kalau anak saya ada masalah. Bahkan bicara melalui telepon “Dio (almarhum) selalu cerita masalah senang. Contoh terakhir sewaktu menelepon, ia bilang habis jalan-jalan, usai ikut menghadiri wisuda sepupunya baru-baru ini,” ujar Ledi. Pihak keluarga besarnya berharap kasusnya segera terungkap, hingga keluarga yang ditinggalkan tak punya beban dan lebih tenang. Pelaku juga hendaknya mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Bahkan ibu kandung korban, kemarin (20/04), sekitar pukul 15.00 WIB, memenuhi panggilan dari penyidik Tim III Unit Reskrim Polsekta Sukarami. Kembali Ledi mengatakan kalau selama ini keluarganya tak ada masalah dan semuanya dalam keadaan baik-baik saja. (cr04)
|