LUBUKLINGGAU - Diduga putus asa, Wawan Supardi (30), narapidana kasus perampokan di Lapas Lubuklinggau, nekat mengakhiri hidupnya, dengan cara menyayat perut dan leher bagian kanan menggunakan silet. Beruntung aksinya diketahui Yodi (rekan sekamarnya), hingga nyawa warga Desa Kembang Manis, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, ini berhasil diselamatkan. Percobaan bunuh diri itu dilakukan di dalam kamar mandi Lapas Lubuklinggau, Kamis (20/12), sekitar pukul 10.15 WIB. Saat itu, Yodi melihat Wawan dalam kondisi tersungkur didalam kamar mandi dengan kondisi bersimbah darah. Melihat itu, Yodi, langsung memberitahukan rekan sekamarnya yang lain dan memberitahu hal itu kepada petugas. Oleh petugas, Napi Kamar Nomor 33, Blok Cempaka, ini dibawa keluar. Setelah dicek, ternyata dia sengaja melukai perut dan lehernya dengan silet. Karena lukanya cukup parah dan banyak mengeluarkan darah, residivis dalam kasus perampokan ini dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sobirin. Setelah mendapat perawatan medis, ternyata kondisi Wawan membaik dan dia diperbolehkan pulang oleh dokter. Kalapas Lubuklinggau Fernando Kloer, melalui Kepala Keamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) A Gali M, didampingi Kepala Seksi Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kasi Kantibmas) Junaidi, menyatakan bahwa dia langsung dibawa kembali ke Lapas, karena kondisi Wawan sudah membaik dan dokter telah mengizinkan pulang. “Karena dokter mengizinkan pulang, jadi kita bawa kembali ke sini (lapas),” ujarnya Gali. Silet yang digunakan Wawan untuk melakukan percobaan bunuh diri, dikatakan Gali, tidak diketahui dari mana asalnya. Namun, pihaknya sudah menyita silet yang digunakan, agar insiden itu tidak kembali terjadi. “Kita akan memberikan perhatian khusus kepada dia dan napi lain yang kondisinya sedang labil, termasuk pembinaan melalui ceramah agama,” jelasnya. (yat)
|