POLDA – Sungguh tak pantas dicontoh oleh siswanya, termasuk oleh bawahan (guru), apa yang dilakukan oknum Kepala Sekolah (SMK) di Rantau Bayur, Banyuasin berinisial M Sfn. Pria ini terjadi razia pekat 2012 oleh Tim gabungan Ditres Narkoba Polda Sumsel dan POM TNI AD. Ketika terjaring Kamis (20/12), sekitar pukul 23.00 WIB, sang Kepsek sedang berada di tempat dunia gemerlap (dugem), di Diskotek Darma Agung (DA), Jalan Kolonel H Barlian, Kecamatan Sukarami. Selain sang Kepsek, tim gabungan juga mengamankan dua pengunjung Diskotek DA lantaran hasil tes urine positif. Namun, keduanya tak ditahan, karena tak ada barang bukti narkoba. Sang Kepsek sempat diamankan dan dibawa ke Mapolda Sumsel untuk dimintai keterangan, terkait kepemilikan senjata air softgun. Bahkan, M Sfn sempat sembunyi di mobilnya jenis Suzuki Grand Vitara, begitu tahu petugas razia keluar dari salah satu room KTV di Diskotek DA. Ketika mobilnya digeledah, ditemukan sepucuk senjata air softgun didasbord mobilnya. Tak hanya itu, didalam mobil sang Kepsek, juga terlihat seorang perempuan berpakaian seksi. Lebih kurang 100 personel dibagi dua tim saat razia dipimpin langsung Dirres Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol H Teguh Prayitno. Tim I menyisir tempat hiburan malam di kawasan Jalan R Soekamto, Dr M Isa, Letda A Rozak, SMB II dan Kolonel H Barlian. Sementara Tim II menyisir tempat hiburan di Jalan Musi II, Ilir Barat Permai (IBP), Jalan Veteran. Sekitar pukul 03.00 WIB, Tim I dan Tim II berkumpul melakukan penggeledahan di Diskotek DA. Satu persatu pengunjung digeledah. Pengunjung mencurigakan dilakukan tes urine dari petugas Bid Dokes Polda Sumsel. Sayangnya hari terakhir operasi pekat 2012 dan dilanjutkan operasi Lilin 2012 ini, petugas belum mengamankan narkotika dan benda-benda lain yang dianggap melanggar UU. “Tadi malam sampai dini hari, kita menggelar razia gabungan, sasarannya tempat hiburan malam. Ini hari terakhir ops pekat dan dilanjutkan ops Lilin 2012,” ujar Teguh ditemui usai salat Jumat kemarin. Tidak ada barnag bukti narkoba atau barang bukti lain yang terjaring. Hanya saja, ada dua orang positif mengonsumsi narkoba setelah melihat dari hasil tes urine. “Tapi tidak kita tahan, karena tidak ada barang bukti,” sambung Teguh. Disinggung oknum Kepsek tersebut, Teguh mengaku sempat dibawa ke Polda untuk dimintai keterangan, terkait surat izin dan lain sebagainya. “Kan tidak diperbolehkan air softgun tersebut dibawa, apalagi dibawa ke tempat hiburan. Tidak kita tahan, karena ada surat-surat,” tandasnya. (day)
|