Polda – Berdalih tak punya uang untuk biaya sekolah anak dan kebutuhan sehari-hari, Fadli (30), nekat mencuri sepeda motor. Alhasil, duda beralamat di Jalan Dr Hakim, Lorong Keluargo, Sungai Baung, Kecamatan IT I ini, diringkus Unit IV Curanmor Ditreskrimum Polda Sumsel. Residivis kasus penganiayaan ini, diciduk, Rabu (02/01), sekitar pukul 16.00 WIB, dalam bus kota jurusan Plaju-Kertapati, saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Palembang. penangkapan tersangka, karena mencuri motor Yamaha Mio Nopol BG 5075 IS milik Febri (19), warga Jalan Dr Hakim, Kelurahan Sei Pangeran, Kecamatan IT I, Jum’at (28/12), sekitar pukul 20.00 WIB. Korban sendiri kehilangan sepeda motor saat kumpul bersama teman-temannya di Jalan Jenderal Sudirman, depan Apotek Pribumi, depan RSMH Palembang. modusnya, Fadli yang ikut bersama kenalan Febri, pura-pura pinjam motor dengan alasan ada keperluan. Kemudian, motor dicuri Fadli dan dijual ke Kabupaten Lahat. Kepada polisi, pria yang tubuhnya penuh tato ini, mengakui perbuatannya. Sepeda motor dijualnya ke penadah di Kabupaten Lahat seharga Rp 1,5 juta. ‘’Aku pura-pura pinjam dan motor aku bawa kabur dan aku jual di Lahat. Tapi saya tak tahu nama orang tempat aku jual motor itu,” ungkapnya. Ditambahkan Fadli, dirinya nekat mencuri motor, lantaran butuh uang untuk biaya sekolah anak semata wayangnya di Jakarta. ‘’Anak aku ikut neneknyo dan sekolah di Jakarta. Bini aku sudah meninggal. Selain untuk biaya anak, jugo untuk biaya hidup sehari-hari,” kata pria yang pernah dipenjara tahun 2011 kasus penganiayaan ini. Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Ahmad Nurdin, melalui Kasubdit III AKBP Kristovo Arianto Sik SH, mengatakan saat ditangkap, dari pinggangnya ditemukan juga sebilah sajam. ‘’Makanya, selain terkait kasus curanmor, tersangka juga akan diproses karena kepemilikan sajam,” tegasnya. (day)
|