Kasus Sopir BMW Maut
Jakarta - Rumah Sakit Pusat Pertamina menyatakan Muhammad Rasyid Amirullah Hatta Rajasa mengalami gangguan kejiwaan pasca-tabrakan. "Tapi jangan diartikan gangguan jiwa akut," kata Endah Rona Wulan, dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Pusat Pertamina, Kamis, 3 Januari 2013. Menurut Endah, kondisi putra bungsu Hatta setelah tabrakan mengalami shock. Hal ini dimungkinkan bagi seseorang yang mengalami kejadian di luar bayangannya. Kondisi ini juga yang menyebabkan pengemudi BMW maut mengalami gangguan pencernaan. "Apalagi Rasyid masih berusia 20 tahunan, makanya kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi," ujarnya. Anak bungsu Hatta sering mengalami hal-hal semacam ini, seperti ketika sedang sekolah dan akan menghadapi ujian. Saat ini, Endah menambahkan, tim dokter masih memantau kondisi kejiwaan pengemudi BMW maut. "Kondisinya berangsur membaik," ujarnya. Hanya saja, Endah tidak mau memerincikannya dengan alasan kerahasiaan medis. Selain itu, Rasyid Amirulloh, sudah lulus dari SMA dan kuliah di London, Inggris. Tapi Rasyid masih sering bertandang ke sekolahnya, Labschool Cinere, Jakarta Selatan. Putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa ini tak melupakan almamaternya dan akrab dengan gurunya di sana. "Dia kan kuliah di London, kalau pulang ke Indonesia biasanya mampir ke sekolah," kata Dedi Supardi, seorang guru di Labschool, Rabu, 2 Januari 2012. "Kalau dia ke sekolah pasti salim ke guru-gurunya. Masih kayak anak-anak." Menurut Dedi, ada saja alasan pengemudi BMW maut itu Rasyid datang ke sekolah. Kadang ia mengobrol dengan guru, dan tak jarang santai bercerita tentang kesibukan kuliahnya di Eropa. "Kalau curhat soal kuliah biasanya sama Pak Decky, guru Bimbingan Konseling," kata guru pelajaran Biologi ini. Tapi, kadang Rasyid dan teman-temannya suka mengusili guru-guru mereka. "Saat ditanya ngapain ke sekolah, mereka nyengir sambil menjawab 'Ngecengin anak-anak baru, Pak'," ujar Dedi menirukan gaya Rasyid dan rekannya. Di mata Dedi, pengemudi BMW maut itu tetaplah murid yang baik dan sopan, sama seperti murid-muridnya yang lain. Meski dikenal sebagai anak menteri, ia tak menyombongkan diri. Putra Hatta Rajasa yang pernah sekolah di jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial di tempat itu dinilai bertanggung jawab. Saat menjadi ketua panitia acara kompetisi olahraga dan seni di sekolahnya yang biasa disebut Fla Cup dan Fla Fest, Rasyid membuktikannya. "Dia bertanggung jawab terhadap tugas-tugasnya dan sangat down to earth. Alhamdulillah, acaranya sukses," ujarnya. Insiden BMW maut terjadi setelah mobil BMW hitam jenis SUV yang dikendarai Rasyid, bernomor polisi B 272 HR, menyeruduk mobil Daihatsu Luxio hitam berpelat F 1622 CY yang dikemudikan Frans Sirait, 37 tahun, di Kilometer 3.350 Tol Jagorawi. Peristiwa ini terjadi Selasa pagi, 1 Januari 2012, pukul 05.45 WIB. Dua penumpang Luxio tewas, yaitu Harun, 57 tahun, dan M. Raihan, 14 bulan. Tiga penumpang lainnya terluka. Rasyid dikabarkan tengah dirawat di rumah sakit. (Net/tmp/sam/jpnn)
|