PRABUMULIH - Ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, yang beralamat di Jalan Sindru, Kelurahan Cambai, Kota Prabumulih, Minggu (13/01), sekitar pukul 18.15 WIB, heboh. Pasalnya, salah seorang santri kelas II Madrasah Tsanawiyah (MTS) ponpes tersebut, menemukan sesosok bayi perempuan. Bayi yang diperkirakan berusia sekitar 30 hari tersebut, tergeletak dipinggiran gedung kelas paling ujung pesantren atau tak jauh dari gerbang masuk pesantren milik H Junial Komar. Bayi mungil berkulit putih mulus dan berambut lebat itu, mengenakan baju bayi dan popok. Selain itu, tak jauh dari tempat ditemukannya bayi, didapati boneka serta bedak keperluan bayi yang diduga sengaja ditinggalkan orang tuanya. Belum diketahui secara pasti siapa orang tua bayi mungil tak berdosa yang tega membuang darah dagingnya sendiri itu. Menurut sejumlah siswa, sebelum ditemukan bayi perempuan itu, sejumlah santri sempat melihat sepasang muda mudi yang mana perempuannya mengenakan jilbab serta bercadar dan rok seperti pakaian anak SMA. Sementara yang pria mengenakan baju kaos serta helm. Informasinya, sore itu dua santri Wilman dan Ucok, yang baru saja menunaikan salat maghrib di Masjid dilingkungan pesantren, hendak keluar membeli sesuatu di warung. Saat melintas di kelas paling ujung, keduanya mendengar suara aneh. Semula keduanya mengira itu suara kucing. Namun, setelah didengar seksama, barulah keduanya yakin itu tangisan bayi. Keduanya menjadi takut, karena mengira tangis bayi itu adalah suara kuntilanak. Namun, karena penasaran, keduanya mendekati sumber suara. Akhirnya, keduanya melihat sesosok bayi tergeletak di lantai yang berdebu. Dengan cepat, keduanya memberitahu santri dan ustadz dilingkungan pesantren. Oleh salah seorang ustadz, bayi dibawa pulang ke rumahnya. ‘’Kami kiro pertamo suara anak kucing. Setelah didengar itu tangis bayi, kami takut dan sempat ngiro itu suaro kuntilanak. Penasaran, kami datangi lagi dan ternyata ado bayi,” jelas santri bernama Wilman. Sementara istri pemilik pesantren Hj Misra mengaku, pihaknya belum mengetahui siapa orang tua bayi malang itu. ‘’Dak tahu siapo orang tuanya, tapi sekarang bayi sudah aman di tangan kami dan akan kita lihat satu minggu ke depan. Jika tak ada yang mengambil, maka akan kita rawat,” katanya sembari mengaku bayi sudah diberi nama Suhad Mufliha yang artinya keberuntungan yang disaksikan. Kapolres Pabumulih AKBP Yerry Oskag SIk, melalui Kabag Ops Kompol HT Sianturi, didampingi Kasubbag Humas Ipda Untung Subagio, membenarkan adanya penemuan bayi perempuan tersebut. “Kasusnya masih dalam penyelidikan, saat ini bayi tersebut dirawat oleh pemilik pesantren. Orang tua bayi dalam pengusutan,” pungkasnya. (abu)
|