PRABUMULIH – Begitu miris hidup Devi Yulianti (18), warga Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih. Berharap hidup bahagia bersama suaminya, malah berbuah petaka. Pasalnya, sang suami atau pelaku Jim Suhendro (25), selain sering berlaku kasar dan memukulinya, juga menjualnya.
Korban Devi dipaksa sang suami untuk bekerja di warung remang-remang di Desa Segayam, Kabupaten Muara Enim. Di tempat itu, korban dipaksa suaminya melayani nafsu bejat lelaki hidung belang. Ironisnya, uang hasilnya menjual diri, malah dirampas dan diambil oleh pria yang menikahinya sejak setahun lalu itu.
Tak terima dengan perlakuan suaminya, Selasa (22/01), sekitar pukul 11.30 WIB, korban didampingi ibunya Pahimar (55), melaporkan kasusnya ke SPK Polres Prabumulih. Dalam laporan itu, Devi mengaku menikahi pelaku atau suaminya bulan Maret 2012. Setelah menikah, pelaku sering berbuat kasar. Bahkan, sejak sebulan menikah, pelaku memaksanya bekerja disalah satu kafe yang ada di Desa Segayam.
Korban hanya menurut, karena jika menolak, maka dirinya akan disiksa suaminya. Belakangan, suaminya malah memaksa dirinya melayani nafsu bejat tamu kafe. Awalnya, korban menolak, namun karena dipaksa, diancam dan disiksa, hingga dirinya pasrah, saat dirinya dijual suaminya. Mirisnya, uang hasil jual dirinya itu, dirampas dan diambil suaminya.
‘’Duitnyo diambilnyo. Tiap minggu dio (suami,red) datang, kadang tiap hari. Sekitar Rp 15 juta dio ngambek duit itu,” jelas korban. Tak tahan dimarahi, Senin (21/01), korban pulang ke rumah mereka di Prabumulih. Apa yang terjadi, ia dipukul suaminya hingga pingsan. ‘’Aku sempat pingsan kareno dipukulnyo, gara-gara balek ke rumah,” tambah korban.
Hal senada diungkapkan Pahimar, ibu korban. Menurut Pahimar, sudah satu bulan ini anaknya dipaksa melayani lelaki hidung belang oleh suaminya itu. “Anak aku ini sudah satu bulan ini dijual oleh lakinyo. Kami dak tahu kalu ini terjadi, makonyo kami minta pelaku diproses,” ucapnya dengan nada lirih.
Kapolres Prabumulih AKBP Yerry Oskag SIk, melalui Kabag Ops Kompol HT Sianturi, didampingi Kasubbag Humas Ipda Untung Subagio, membenarkan pihaknya telah menerima laporan korban. “Laporannya telah kita terima, korban sendiri telah dimintai keterangan. Kasusnya sendiri kini masih dalam penyelidikan di Reskrim,” tandasnya. (abu)