PRABUMULIH – Sejumlah guru dan murid SDN 1 Kota Prabumulih, kemarin (30/01), sekitar pukul 11.00 WIB, heboh. Pasalnya, Salfira Salsabila (7), pelajar kelas I SD, diculik seorang perempuan berjilbab, saat mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Sempat tarik menarik antara Mala, guru yang mengajar dengan pelaku, yang diduga merupakan ibu kandung korban. Namun, karena kalah tenaga, akhirnya Salfira yang akrab dipanggil Bela, berhasil dilarikan pelaku. Bela dibawa kabur menggunakan mobil dengan Nopol BG 1XX GB. Tak senang dengan perbuatan pelaku, kemarin siang sekitar pukul 12.00 WIB, Rusdi (64), yang merupakan kakek korban, langsung melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Prabumulih. Laporan korban diterima Piket SPK Polres Prabumulih Aipda Hendra Jaya. Dalam Laporannya, warga Jalan Mangga, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Kota Prabumulih ini mengatakan, bahwa cucu kesayangannya telah diculik seorang wanita saat mengikuti pelajaran di sekolahnya, yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pasar, Kecamatan Prabumulih Barat. “Menurut guru yang mengajar, cucu saya itu dibawa kabur seorang wanita berjilbab. Cucu saya langsung digendong dan dibawa kabur menggunakan mobil Nopol BG 1XX GB menuju arah Muara Enim. Menurut gurunya, pelaku sempat dilarang dan sempat tarik menarik antara guru dengan pelaku, hingga cucu saya menangis,” ujar Rusdi. Dijelaskan Rusdi, cucu kesayangannya itu sejak kecil tinggal dengannya, sementara orang tuanya telah bercerai dan keduanya bekerja diluar kota. “Kalau anak saya, ayahnya Bela namanya Amrullah Indawan Tjili, bekerja di Banten. Sedangkan ibunya bernama Yesika Agustini, kabarnya bekerja di Linggau. Sudah hampir satu tahun anak aku becerai,” tukasnya. Hal senada diungkapkan Monalia (32), tante korban. Menurut Mona, berdasarkan keterangan guru yang mengajar korban, pelaku diduga ibu kandung korban. “Berdasarkan keterangan gurunya, pelaku mengaku hanya meminjam sebentar Bela dan akan dikembalikan. Tapi kami herannya, kenapa dilakukan pada saat jam belajar dan tidak izin dulu dengan kami,” tandasnya. Kapolres Prabumulih AKBP Yerry Oskag SIk, melalui Kabag Ops Kompol HT Sianturi, ketika dikonfirmasi membenarkan jika korban telah mendatangi SPK Polres Prabumulih untuk melaporkan kasus tersebut. “Saat ini kasus itu masih kita selidiki, dan kita akan segera melakukan pengejaran,” pungkasnya. (abu)
|