MENINGKATNYA angka pengangguran di negara kita, dilatari banyak hal. Bukan karena faktor pendidikan yang belum merata atau lainnya, namun juga da faktor lain yang terus menghantui kehidupan ekonomi masyarakat menengah ke bawah, salah satunya menyangkut nasib buruh. Buruh di negara kita ini, bukan hanya tertindas, namun kondisi mereka sangat rentan dengan angka pengangguran, akibat pemecatan sepihak dari pihak-pihak terkait yang mempekerjakan mereka. Dari upah yang tidak sesuai hingga permasalahan kontrak yang kadang-kadang sangat merugikan bagi kaum buruh. Peristiwa semacam itu terjadi dikarenakan lemahnya posisi buruh dan kurangnya perhatian dari pemerintah terkait kesejahteraan buruh yang ada di negara kita. Selain itu, ketidaktegasan dari isi Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang perburuhan. ‘’Ada tiga hal yang kerap menimpa kaum buruh. Pertama, dalam segi ekonomi yang menyangkut upah para buruh pekerja yang kerap ditemui tidak sesuai, bahkan lebih jauh dari UMR dan UMD. Kedua, dari segi politik, tak ada dukungan sama sekali yang ditujukan untuk kaum buruh,” jelas salah seorang anggota LBH Palembang, Tamsil SH. Artinya, sambung Tamsil, para pelaku politi, terkadang menjadikan buruh sebagai kambing hitam saja. Mereka menyuarakan sesuatu mengatasnamakan rakyat, tanpa memikirkan dampaknya bagi kaum buruh. ‘’Ketiga dari segi ideologi, banyak yang masih menganggap dan memandang bahwa kaum buruh itu rendah atau hanya pekerja atau pesuruh. Makanya, peran pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan demi nasib kaum buruh,” sambungnya. Dengan tiga hal itu, terus Tamsil, intinya nasib buruh masih sangat memprihatinkan. ‘’Pemerintah harus lebih proaktif dan peka pada permasalahan yang dihadapi kaum buruh, bukan sekedar penengah seperti selama ini,” terusnya. Ditambahkan Tamsil, pihaknya sudah menangani puluhan kasus yang menyangkut nasib kaum buruh. ‘’Masalahnya, kebanyakan buruh di PHK tanpa prosedur. Upah buruh yang tak sesuai dengan UMR dan UMD, padahal perusahaan itu salah satu perusahaan bonafit. Rencananya memang akan gelar demo menyambut hari buruh, namun belum ada konfirmasi lebih lanjut dari rekan-rekan terkait hal itu,” tambahnya. (cr06)
|