KAYUAGUNG – Malang nasib Muhammad Eet (15), siswa SMPN 6 Kayuagung, warga Desa Terusan Menang, Kecamatan SP Padang, OKI. Remaja ini terpaksa dirawat di Sal Anak Klas IB RSUD Kayuagung, karena sekarat, setelah dianiaya oknum guru Bimbingan Konseling berinisial Bam dan Guru Olahraga inisial AK. Dugaannya, ia dianiaya karena tak mengakui telah merokok di lingkungan sekolah. Menurut Guntar, bapak korban, apa yang dilakukan oknum guru PNS itu, melampaui batas kewajaran. ‘’Saya selaku ortu saja tak pernah siksa anak hingga begini. Ini malah gurunya sendiri melakukan penganiayaan. Kalau memang hanya merokok, tidak perlu sampai memukuli murid,” jelas Guntar ditemui di RSUD Kayuagung, Selasa (05/02). Menurut Guntar, awalnya anaknya duduk di kelas 9.6 SMPN 6 Unggulan Kayuagung, diduga kepergok sedang merokok, Senin (04/02), sekitar pukul 14.00 WIB. Namun, ketika dipanggil guru BK dan guru olahraga, anaknya enggan mengaku telah merokok dilingkungan sekolah. ‘’Anak saya pun dipukul dibagian muka hingga memar oleh kedua guru itu,” katanya, sembari mengaku sudah melaporkan kasusnya ke Mapolres OKI. Kapolres OKI AKBP Agus Fatchulloh, melalui Kasat Reskrim AKP H Surachman SH, didampingi Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Rohima, membenarkan laporan dugaan penganiayaan terhadap siswa SMP tersebut. “Laporannya sudah masuk. Nanti kita periksa saksi-saksi dan juga korban. Sebab korban saat ini masih menjalani perawatan, jadi belum bisa kita periksa,” terangnya. Sementara Kepala SMPN 6 Kayuagung Ahmad Munir SPd menyatakan, bahwa berdasarkan laporan ibu kantin depan sekolah, ada siswa yang merokok. Mendapat laporan, pihak sekolah melakukan pengintaian selama dua hari. “Setelah diintip, ternyata memang benar, sehingga siswa tersebut dipanggil. Setelah dipanggil, siswa itu tidak mau mengaku, hingga akhirnya guru emosi,” singkatnya. (cr04)
|