PALEMBANG - Jika tidak ada aral melintang, akhir Januari mendatang kontrak Build, Operate, Transfer (BOT atau Bangun Guna Serah (BGS) Pasar Cinde antara PT Magna Baetum dan DPRD Sumsel akan segera dilakukan. Sebelum proses revitalisasi Pasar Cinde dilakukan, Pemprov Sumsel meminta Pemkot Palembang untuk mendata ulang pedagang yang ada di Pasar Cinde.
“Kami akan membentuk tim kecil untuk menyelesaikan permasalahan ini, sehingga Pemprov akan menanti saja laporan dari Pemkot Palembang untuk berapa banyak pedagang dan kriteria apa saja yang bisa menempati gedung baru,” ungkap Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumsel, Laonma L Tobing, kepada wartawan usai rapat pembahasan revitalisasi Pasar Cinde di Ruang Rapat Setda Sumsel, Rabu (6/1).
Dalam kesempatan tersebut, Laonma menyebutkan, Pemkot Palembang juga mempunyai hak untuk menentukan apakah para pedagang yang baru tiga hari bisa menempati gedung baru atau tidak. Laonma juga mengakui, bahwa urusan pembebasan lahan di Pasar Cinde sudah beres.
“Saat ini sedang dalam pembahasan DPRD, kita targetkan akhir bulan ini dapat ditanda tangani kontrak BOT-nya,” harap Laonma.
Sesuai dengan kontrak BOT yang sebelumnya, pembangunan atau revitalisasi Pasar Cinde yang akan dibangun 12 lantai ini akan dilakukan BOT selama 30 tahun. Revitalisasi Pasar Cinde ini akan dibangun dengan konsep se-modern dan se-cantik mungkin.
“Kami belum mengetahui pasti untuk nilai investasi, termasuk juga dalam relokasi pun itu akan ditanggung oleh pihak investor,” pungkas Laonma.
Terpisah, Sekretaris Daerah Pemkot Palembang, Ucok Hidayat menuturkan, saat ini pihaknya baru mau menghitung terlebih dahulu jumlah kios dan pedagang yang ada di Pasar Cinde. Setelah proses itu diselesaikan barulah pihaknya melakukan pembongkaran.
“Jadi kita inventarisir pedagang dan kios-kios, kita ambil data dan verifikasi kebenaran jumlahnya, selain itu juga jumlah pedagang,” kata Ucok.
Setelah data lengkap, pihaknya akan menetapkan kriteria-kriteria dari masing-masing jenis penjualan pada kios-kios yang ada dan juga jumlah pedagang secara existing. Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk jumlas kios dan los berjumlah 877 buah. Sementara jumlah pedagang secara lengkap masih akan dihitung.
“Pastinya memang diutamakan pedagang lama untuk menempati tempat relokasi nantinya,” lanjut dia.
Ucok menjelaskan, proses relokasi ditargetkan pada area Cineplex per 30 Januari mendatang. Keberadaan pedagang batu akik yang ada di kawasan itu, jelas Ucok, tidak menjadi hambatan. Pasalnya, jumlah pedagang batu akik tinggal sedikit dan dipastikan semua pedagang menempati lokasi yang ditentukan.(ety)
No Responses