Pelaku Diduga Berseragam TNI
MUARA ENIM – ‘Tembaklah…Tembaklah,” teriak salah salah seorang yang diduga korban Wijaya Kusuma alias Jayak (44), sebelum ditemukan tewas tertembak. Sang kontraktor ini diduga sedang ribut dengan seseorang di jalanan. Dalam hitungan detik, langsung terdengar suara letusan senpi ‘duar’.
Letusan senpi itu terdengar oleh salah seorang warga penghuni bedeng di belakang Panca Motor, Jalan Jenderal Sudirman, Gang Abadi, Kota Muara Enim, Selasa (05/01), sekitar pukul 08.35 WIB. Kejadian penembakan itu tak jauh dari bedeng, atau di tengah jalan Gang Abadi.
Begitu penghuni bedeng itu keluar, terlihat korban Wijaya Kusuma terkapar di jalanan, dengan kondisi mengalami luka tembak di dada kirinya. Diduga kehabisan darah, warga Jalan Sutami, Kelurahan Pasar I Pelitasari, Kota Muara Enim.
Di sisi lain, usai menembak sang kontraktor, pelaku yang berseragam loreng TNI, sempat dilihat warga melarikan diri dengan motor Yamaha Vixion, menuju Jalan Jenderal Sudirman. Akan tetapi, warga setempat tak mengetahui pasti identitas pelaku, apakah memang anggota TNI atau TNI gadungan.
Bahkan, warga setempat tak berani mendekati korban yang terkapar di kawasan dengan bedeng tersebut. Warga hanya melihat korban yang memakai baju kemeja kotak-kotak cokelat, celana dasar gelap, dan sepatu hitam itu. Namun, ada diantara warga yang menghubungi pihak kepolisian.
Hanya dalam hitungan menit, petugas SPK, Satreskrim, dan Satintelkam Polres Muara Enim tiba di lokasi kejadian. Begitu sampai, Tim Identifikasi Satreskrim langsung memasang garis polisi, dan melakukan Olah TKP.
Setelah itu, polisi membawa jenazah korban ke RSU dr HM Rabain Muara Enim untuk divisum. Selain visum, petugas juga melakukan rontgen, memastikan sasaran peluru bersarang di tubuh korban. Petugas juga masih menyelidiki siapa pelaku penembakan, termasuk motif penembakan tersebut.
Sementara saat dilakukan olah TKP, mulut korban dalam kondisi berbusa, dan terdapat luka tembak di dada kiri. Polisi mengamankan barang-barang korban berupa dompet berisi uang, kartu identitas diri, dan Hp korban. Barang-barang diamankan itu digunakan sebagai barang bukti.
Ketika diinterogasi polisi, saksi Imam Syafei, salah seorang penghuni bedeng di sekitar TKP mengaku, tidak tahu persis kejadian sebenarnya. Karena saat kejadian, dia tengah di dalam bedeng ditempatinya. “Saat itu aku terdengar suara rebut-ribut, tembaklah, tembaklah. Kemudian, terdengar suara tembakan sebanyak satu kali,” jelas Imam Syafei.
Kemudian, lanjutnya, dia langsung keluar dari rumah dan melihat ke arah depan. “Saya fikir tetangga bedeng saya yang rebut-ribut, makanya saya keluar. Ketika saya keluar, terlihat korban sudah tergeletak di jalan depan bedeng ini,” jelas Imam.
Selain melihat korban terkapar, tambahnya, dia juga sempat melihat pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion. “Pelaku mengenakan baju seragam loreng TNI. Pelaku mengenakan baju dan celana loreng lengkap dengan sepatunya. Namun aku tidak tahu wajahnya, karena aku cuma melihat bagian punggungnya saat dia melarikan diri mengendarai sepeda motor itu,” aku Imam.
Sedangkan saksi Zulhafsa, warga lainnya mengaku suara tembakan itu terdengar cukup keras. “Saya tadi mendengarkan suara tembakan itu cukup keras terdengar hingga ke depan sini,” aku Zulfahsa. Dia mengaku ketakutan, dan tidak berani untuk melihat ke tempat kejadian.
Sementara warga lainnya, mengaku banyak tak mengetahui kejadian. Karena saat kejadian kondisi penghuni bedeng tengah sepi. “Saat kejadian kondisi penghuni bedeng tengah sepi. Anak-anak sudah berangkat sekolah, dan para penghuni bedeng sudah berangkat kerja,” jelas salah seorang ibu penghuni bedeng yang tidak mau menyebutkan namanya.
Dia mengaku ketika kejadian tengah berada di dalam bedeng, sehingga tidak mengetahui ada suara rebut-ribut. ‘’Saat kejadian saya berada di dalam karena sedang sakit, sehingga tidak tau ada rebut-ribut. Kondisi bedeng ini memang sangat sepi, tidak ada orang di luar,” akunya.
* Siapo Tega Nembak Kak Jayak
Di sisi lain, Siti Hamdira Eni (28), istri Wijaya Kusuma, korban yang tewas ditembak pelaku tak dikenal. Siti yang kesehariannya karyawan penjualan salah satu produk minuman itu, begitu tiba di lokasi kejadian, langsung menjerit histeris. Dia tidak menyangka kalau suaminya tercinta meninggalkannya bersama anaknya dengan cara tragis.
‘’Siapo yang tega nembak kak Jayak,” teriak Siti menggunakan bahasa daerah sambil menangis. Melihat sang suami terkapar di tanah, membuat kondisinya benar-benar labil. Kondisinya bisa tenang setelah diberikan pemahaman oleh adik-adik Wijaya Kusuma alias adik ipar Siti.
Ketika dibincangi Palembang Pos di RSU dr HM Rabain Muara Enim Siti mengatakan, sebelum kejadian itu, suaminya masih berada di rumah. “Tadi pagi (kemarin) aku duluan yang keluar rumah untuk begawe. Sedangkan kak Jayak (Wijaya Kusuma) masih di rumah. Tapi dia ngomong hendak keluar rumah, ke Diknas,” jelas Siti.
Setelah meninggalkan suaminya di rumah, Siti sempat mengirimkan pulsa ke ponsel suaminya itu. ‘’Setelah aku mengirim pulsa, lalu aku menelepon kak Jayak, nanyoke apakah pulsa yang ku kirim lah masuk apo belum. Kemudian aku ngomong masih di kalangan,” jelas Siti.
Hal serupa juga diakui Imron, salah seorang adik korban. Selama ini, dia tidak pernah mendengar sang kakak terlibat keributan dengan siapapun. “Aku dak katek terdengar dio rebut-ribut. Kemudian dia (Wijaya Kusuma,red) tidak pernah bercerita apo-apo dengan aku,” ujar Imron menggunakan bahasa daerah.
Menurutnya, sebelum kejadian, sang kakak sempat menelepon ke ponsel miliknya. Namun sayangnya, dirinya belum sempat mengangkatnya, ponsel tersebut sudah mati. “Sebelum kejadian, dia sempat nelepon aku. Cuma tidak sempat aku angkat, sehingga kami tidak sempat bercerita di ponsel itu. Tau-tau saya mendapat kabar dia kena tembak,” tambah Imron sedih. (luk)
* Pelaku Gunakan Senpi Rakitan
Usai melakukan olah TKP, anggota Polres Muara Enim, langsung membawa jenazah Wijaya Kusuma alias Jayak, ke RSU dr HM Rabain Muara Enim untuk dilakukan visum. Proses visum dihadiri Wakapolres Muara Enim Kompol Mujiono, Dandim 0404/Muara Enim Letkol Inf Jamaludin, Danyonif 141 AYJP Letkol Inf HS Harahap.
Selain itu, visum juga disaksikan Kasat Reskrim Polres Muara Enim AKP M Khalid Zulkarnain, Kepala Subdenpom Muara Enim Lettu Agus, Kasubag Humas Polres Muara Enim Iptu Arsyad, dan Plt Kanit Pidum Iptu Alfian, serta anggota Reskrim lainnya.
Pada visum itu, dokter rumah sakit berhasil mengeluarkan proyektil peluru bersarang di tubuh korban. Proyektil tersebut berbentuk tajam. “Jika melihat proyektilnya yang berhasil dikeluarkan dokter, senjata yang digunakan jenis pistol rakitan. Begitu juga pelurunya jenis rakitan,” jelas Kasat Reskrim Polres Muara Enim AKP M Khalid Zulkarnain.
Menurutnya, pihaknya masih menyelidiki siapa pelaku penembak korban, dan apa motifnya. “Kita belum mengetahui siapa pelakunya, karena masih dilakukan penyelidikan dan pendalaman. Namun kalau melihat luka tembak yang dialami korban, penembakan itu dilakukan dari jarak dekat,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0404/Muara Enim Letkol Inf Jamaludin, dikonfirmasi di sela-sela pelaksanaan visum korban mengatakan, pihaknya masih menyelidiki siapa pelaku penembakan terhadap korban tersebut.
“Kita masih menyelidiki pelakunya. Bisa saja ada oknum masyarakat yang mengenakan seragam loreng TNI. Karena saya sendiri pernah menangkap masyarakat yang mengaku anggota TNI, ternyata anggota TNI gadungan,” jelas Jamaludin.
Jika hasil penyelidikan dilakukan, lanjutnya, ternyata pelaku penembakan benar-benar oknum anggota TNI, maka pihaknya tidak akan memberi ampun. “Kita sikat siapa oknum anggota TNI tersebut. Namun, jika ternyata pelakunya TNI gadungan, maka hukumannya menjadi kuadrat,” tegasnya. (luk)
No Responses