Palembang-Apresiasi tinggi layak disemaptkan kepada tim voli pantai putra Indonesia 1 yang menyunbang medali perak Asian Games 1 2018 di venue voli pantai Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Selasa (28/8/2018) sore. Salah seorang pemainnya, Muhammad Ashfiya berjuang sampai akhir padahal sempat mengalami keram dan dirawat di tengah pertandingan.
Ashfiya yang bertandem dengan Ade Candra Rachmawan menyerah dari tim Qatar dengan skor 24-26 dan 17-21 pada laga final.
Pelatih tim voli pantai putra Indonesia Koko Prasetyo Darkuncoro mengakui sangat sulit untuk menaklukan pemain perwakilan dari Qatar, mereka semua sudah levelnya dunia. Tetapi secara prestasi sekarang tentu patut disyukuri, apalagi tidak hanya perak, namun juga perunggu di ajang Asian Games.
“Mereka sudah berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik buat Indonesia, tetapi ini lah hasilnya, kita tetap syukuri walaupun tidak medali emas yang diharapkan,” ujarnya.
Muhammad Ashfiya mengatakan, pertandingan final tadi sedikit menegangkan dan ikut situasi tersebut tegang. Set pertama mungkin bisa mengimbangi permainan dari Qatar, terlihat kejar mengejar poin terjadi dan akhirnya mampu dimenangkan lawan dengan skor 24-26.
“Tadi saya sempat mengalami keram, hal ini dikarenakan dari ketegangan pada partai puncak tadi. Pada set kedua mencoba bangkit, tetapi tim Qatar mampu menemukan permainan terbaiknya dengan pukulan kerasnya, serta pertahanan yang bagus,” tegasya.
Menurutnya, secara kekuatan perwakilan Qatar ini memang sudah menjadi perhitungan tim Indonesia, pasalnya kedua pasangan tersebut dari jam terbangnya itu sudah level dunia. Mereka sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan dunia sehingga secara pengalaman tingkat dunia memang Indonesia masih dibawah mereka levelnya.
“Mereka hampir setahun keliling dunia terus, tetapi kita akui memang mereka lebih baik dari kita,” tukasnya. (kie)
No Responses