LAHAT - Pasca kemarau panjang, sebagian besar hamparan sawah di Kabupaten Lahat, melakukan penanaman padi. Kini, harga beras mulai merangkak naik. Apalagi beberapa kali musim tanam tahun lalu, tak dapat dilakukan lantaran kemarau.
“Kenaikan harga dari Rp 10 ribu menjadi Rp 11 ribu perkilo,” ujar Evi (36), pedagang beras di Pasar Lematang, Kota Lahat.
Harga itu, berbeda dengan harga beras dalam kemasan khusus alias kampilan yang lebih mahal. Menurutnya, kenaikan harga beras kualitas bagus, seperti surya dan panjang, mulai terjadi sejak akhir 2015. Sedangkan masa panen petani masih menyisakan waktu sekitar tiga bulan lagi.
Namun Evi optimis, stok beras ditangan pedagang masih aman, hingga musim panen tiba. Meski dirinya tak berani menjamin, harga beras tak naik lagi.
“Surya atau pun panjang semua sudah naik. Untuk stok banyak, tapi musim panen kan masih tiga bulan lagi, bisa saja harga naik lagi,” ujarnya.
Yang Cik (52), mengeluhkan kenaikan harga beras. Apalagi menurutnya, harga bahan bakar minyak (BBM) yang diturunkan pemerintah tak berpengaruh dengan harga kebutuhan pokok. “Semuanya mahal, makin lama makin susah kebutuhan hidup. Apalagi kami cuma buruh harian ini,” keluhnya. (rif)
Pedagang beras di Pasar Lematang, Kota Lahat mengaku ada kenaikan harga beras. Foto rif/Palembang Pos
No Responses