PRABUMULIH - Masyarakat yang bermukim dipinggiran Sungai Kelekar, mendadak heboh. Pasalnya, sejak dua hari terakhir ribuan ikan sapu jagad atau ikan sapu sapu yang banyak hidup disungai tersebut mati.
Belum diketahui secara pasti, apa penyebab kematian ikan yang didunia internasional disebut plecostomus itu. Namun warga menduga, ikan sapu jagad itu mati karena perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim penghujan.
Pasalnya, ikan-ikan itu banyak ditemukan mati setelah turun hujan deras pasca kemarau panjang. Tapi adanya juga warga yang menduga, ikan tersebut mati karena air sungai tercemar limbah.
“Kami dak tahu apo penyebab ribuan ikan ini mati, tapi yang jelas ikan itu mati setelah hujan deras turun. Mungkin kareno tadinya lama takbturun hujan, tiba-tiba hujan jadinya ikan stres atau juga kandungan air berubah,” kata Hendra warga Karang Raja.
Senada diungkapkan, Ana warga yang sama. Menurut Ana, matinya ribuan ikan kerap terjadi disetiap pergantian musim kemarau ke muaim penghujan. “Tahun-tahun sebelumnya juga pernah terjadi seperti ini,” ucapnya.
Sementara, Fajar warga Kecamatan Prabumulih Timur mengaku heran dengan matinya ikan sapu jagad. Sebab setahu dirinya, ikan tersebut memiliki daya tahan tubuh yang kuat. “Ikan ini tahan hidup dimano bae, kadang diar yang berlimbah masih hidup asalkan limbahnya tidak terlalu banyak,” ungkapnya.
Karena itu kata Fajar, dirinya menduga ikan tersebut mati karena air tercemar limbah yang sangat beracun. “Makanya kita berharap, pemerintah dapat menurunkan tim guna mencari tahu apa penyebab kematian ribuan ikan sapu jagad itu,” bebernya.
Selain itu, Fajar berharap agar isntansi terkait dapat mengumpulkan ribuan ikanbyang mati itu sebab jika dibiarkan mengapung di sungai dapat menimbulkan polusi. “pasti bau dan jelas itu dapat mengganggu lingkungan,” cetusnya. (abu)
No Responses