PALEMBANG – Pasca hujan yang datang secara tiba-tiba menjadikan beberapa kelas dan ruang guru ikut terendam. Hal ini dilatari air yang berada di SD Negeri 3 Palembang Jln Putri Rambut Selako tidak bisa mengalir, karena ditutup dengan Gedung Perumahan Walet, belum lagi ada sebagian bangunan SD di tempatnya terletak di daerah rawa.
Usai ditemui saat sekolah kebanjiran, Kepala SD Negeri 3 Palembang Marlena Rachman SPd mengatakan dirinya sudah berulang kali menghimbau kepada pihak perumahan sekitar untuk tidak menutup akses aliran air. “Sebab posisi sekolah sendiri berada di tengah rawa-rawa dan juga padat pemukiman penduduk, apalagi aliran air ini banyak dijadikan pembuangan limbah tahu. Khawatir kalau semua aliran air ditutup otomatis sekolah tidak bisa mengalirkan air, tentu saja akan menjadikan SD Negeri 3 Palembang selalu kebanjiran,” katanya.
Malahan banjir tidak hanya satu kali ini saja, melainkan saat hujan datang sekolahnya selalu terkena rendaman air. “Saat banjir beberapa minggu ini, orang tua siswa khusus kelas 1 harus menggotong anaknya, memang ada sebagian jalan sudah ditinggikan tapi ada sebagian lagi masih rendah. Kejadian banjir sudah hampir dua bulan air tergenang, baik air dijalan mau masuk lorong maupun dari belakang sekolah, makanya bingung akses kiri kanan sekolah banjir,” jelasnya.
Sekolah berharap pemerintah dan masyarakat bisa ikut menolong dalam penyelesaian masalah banjir, sebab air ini tidak bisa mengalir karena ditutup gedung perumahan walet. “Ya, kami sendiri kasihan kepada siswa/i yang mau berangkat ke sekolah, akibat sekolah terendam sudah banyak yang kecebur, saya sendiri pernah tercebur sampai semua laporan basah, bahkan siswa dan guru banyak tercebur, kami minta jalan keluar,” ungkapnya.
Kamis (8/2/18) kemarin, ada 3 guru tercebur sehingga baju yang dipakai bau limbah dan tidak bisa dibersihkan dengan air bersih, sebab air disini bercampur dengan limbah tahu berwarna hitam pekat, mau tidak mau mereka harus pulang kerumah dan mengganti pakaian. “Air ini juga sudah mulai masuk ke dalam kelas, meski kelas dalam keadaan tergenang. Kami tetap melakukan aktivitas, walau ada sebagian ruangan kelas terendam mereka tidak bisa berkonsentrasi dengan nyaman saat belajar,” pungkasnya. (roi)
No Responses